“Kasemsem” Bersama Komunitas Reggae Kabupaten Bangkalan

0
730
Foto: Kajian Sejuta Motivasi Semangat Millenial (Kasemsem) Bersama Komunitas Reggae Kabupaten Bangkalan. (agiel-pijarnews.id)

Bangkalan – Kajian Sejuta Motivasi Semangat Millenial (Kasemsem) kali ini berlangsung beda dari biasanya, Kasemsem mengadakan kajian bersama komunitas Trapas Paseban (tretan rasta), komunitas tersebut merupakan salah satu komunitas reggae jalanan di Kabupaten Bangkalan yang sudah berdiri sejak tahun 2014.

Kajian yang bertemakan “Menjadikan Setiap Aktivitas Bernilai Ibadah (Ngaji-Ngopi, Ya Ngaji Ya Ngopi)” ini bertempat di Abissinia Coffee, Unijoyo Kamal Bangkalan, Selasa (08/09/2019).

Dwi Jaka Anandika, selaku koordinator Kasemsem menjelaskan, Kasemsem merupakan wadah diskusi bagi komunitas anak millenial dari berbagai kalangan mulai dari santri kampung hingga anak jalanan.

“Kita mencoba untuk tidak membedakan asal kelompok, madzhab pemikiran, organisasi dari manapun mereka asalkan mau bergabung tidak menjadi persoalan. Dalam kajian ini kita mencoba untuk saling mengerti dan memahami masalah kekinian yang sedang dihadapi mereka,” kata Dwi Jaka Anandika.

Awal mula berdirinya kajian ini sekitar tahun 2017, Kasemsem dahulu dikhususkan hanya untuk kalangan pelajar, namun seiring berjalannya waktu secara batrahap diikuti oleh kawan-kawan dari komunitas lain sperti bikers, santri kampung, karang taruna, sampai pada anak-anak reggae.

“Melihat semakin banyak simpul yang turut bergabung dalam kajian ini, tentu tidak mudah bagi kita, tema-tema yang diangkat dalam kajian berusaha dibuat sekreatif dan serenyah mungkin agar tetap bisa diterima oleh semuanya,” imbuh Dwi Jaka.

Menurut Indra Homirul Pratama, sebagai ketua Trapas Paseban, kajian seperti ini baik sekali untuk diikuti, karena pengetahuan tentang agama adalah suatu hal yang sangat penting, sebagai pendidikan diri sendiri dan bagi anak-ananya mendatang.

BACA JUGA :  Posko II TNI AL Lantamal V Berangkatkan 30 Truk untuk Bantuan Kemanusiaan

“Kalo tidak sadar sekarang masak menunggu sakarotul maut yang menyadarkan, kalau agama itu penting. Ya dari pada harus menyesal belakangnya, mendingan ngaji sekarang, biar tidak selalu hitam hati dan hidupnya.” Ungkap ketua Trapas Paseban, Indra Homirul Pratama.

Kajian Kasemsem ini diselenggarakan setiap dua pekan sekali, dan akan terus diikuti oleh Trapas Paseban serta komunitas-komunitas jalanan lainnya.

Reporter: Agiel Laksamana Putra

Editor: Milada RA