PROBOLINGGO, PIJARNEWS.ID – Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAI) Muhammadiyah Probolinggo sukses gelar WISUDA ke-XI Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Hukum Keluarga Islam (HKI) dengan khidmat di gedung Paseban Sena Probolinggo pada tanggal Rabu, (15/12).
Perhelatan wisuda tahun ini sedikit berbeda, mengingat keadaan pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Wisuda kali ini diselenggarakan secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan, serta bisa dilihat secara virtual mengingat ada wisudawan yang tidak bisa hadir secara langsung. Turut hadir Kapolres, Komandan Kodim 0820, BPH STAIMP, Ketua STAIMP periode sebelumnya, PDA, Kepala AUM dan AUA dan Kepala Ponpes dengan distribusi mahasiswa terbanyak.
Dalam laporannya, Heri Rifhan Halili, Wakil Ketua I Bidang Akademik menyampaikan sebanyak 50 wisudawan/wati yang hadir langsung dalam prosesi wisuda, diantaranya terdapat 3 mahasiswa dengan lulusan atau wisudawan terbaik Perguruan Tinggi dan 3 lulusan terbaik program studi Pendidikan Agama Islam dan 3 lulusan terbaik program studi Hukum Keluarga Islam, yakni :
Wisudawan Prodi PAI :
1. Nasirudin Albani, dengan IPK 3,82
2. Ika Astuning Asri, dengan IPK 3,78
3. Meiga Rizki Novianti, dengan IPK 3,78
Wisudawan Terbaik Prodi HKI :
1. Rusdi, dengan IPK 3,67
2. Ainul Ayyami Indarwati, dengan IPK 3.61
3. Syaiful, dengan IPK 3.61
Wisudawan Terbaik Perguruan Tinggi :
1. Nasirudin Albani, dengan IPK 3,82
2. Ika Astuning Asri, dengan IPK 3,78
3. Meiga Rizki Novianti, dengan IPK 3,78
Heri, juga menambahkan, bahwasannya ini adalah awal bagi wisudawan STAIM Probolinggo untuk melangkah lebih jauh lagi, terus kembangkan pengetahuan dan tetap menjaga almamater kampus.
Dalam sambutannya, Beni Prasetiya, Ketua STAI Muhammadiyah Probolinggo menyampaikan progres STAI Muhammadiyah di bidang Riset dan Publikasi Ilmiah Baik Nasional dan Internasional berdasarkan Science and Technology Index (SINTA) Ristek BRIN STAI Muhammadiyah Probolinggo saat ini menduduki posisi 1236 dari 5,160 Perguruan Tinggi Di Indonesia.
“STAI Muhammadiyah berada pada posisi No. 2 PTKI Muhammadiyah Se-Indonesia setelah IAI Muhammadiyah Sinjai. Posisi ketiga adalah IAIM Bima.
Lanjut. Saat ini kami tengah menyiapkan peralihan bentuk dari STAI menjadi Intitute Studi islam Muhammadiyah Probolinggo. Insyaallah Modal secara akademik sudah kami miliki yaitu 2 program studi Terakreditasi B dari persyaratan minimal 1, Mahasiswa 612 dari 500 persyaratan Minimal dan 6 Program studi dari 3 program studi sebagai persyaratan minimal berdasarkan PMA yang baru,” jelasnya.
“Proposal sudah kami siapkan dan Insyaallah Senin kami kirimkan. Mudah-mudahan rekomendasi bisa segera turun sehingga bisa segera kami kirimkan ke Jakarta. Semoga tahun 2022 ISIM Probolinggo dapat terwujud,” pungkas Heri.
Sambutan ditutup oleh Moh. Nurhasan, Ketua BPH dengan memberikan nasehat kepada wisudawan/wati. Ia menyampaikan, sebagai alumni STAIM Probolinggo tidak boleh minder karena kampusnya masih kecil. “Tapi yang perlu diyakini adalah kemampuan dan kontribusi maksimal kita terhadap masyarakat atau institusi dimanapun kalian berada, buktikan bahwasannya kita bisa bersaing secara intelktual dengan alumni kampus manapun,” tuturnya. (Hen)
