
LAMONGAN, PIJARNEWS.ID – Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Ulum Albab, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah melakukan kunjungan di Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taqwa Muhammadiyah Kranji, Lamongan pada Rabu, (16/3).
Tujuan SMP IT Ulul Albab jauh-jauh dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, tidak lain adalah untuk menjalin serta mempererat silaturrahim. Hal itu disampaikan Kepala SMP IT Ulul Albab Purworejo, Drs. Aris Akhmad dalam sambutannya. “Kedatangan kami yakni pertama, silaturrahim, menjalin ukhuwah islamiyah sesama santri dan pengasuh. Kedua, kami mengajak anak-anak kelas akhir, yakni kelas IX (sembilan) agar bisa menyelesaikan studinya di SMP IT dengan prestasi yang membahagiakan,” terangnya.
“Begitupun sebaliknya, semoga nanti ada yang melanjutkan jenjang study berikutnya di lembaga ponpes At-Taqwa Muhammadiyah Kranji ini,” kata pria yang akrab disapa ustadz Aris ini.
Pada akhir sambutannya, ustadz Aris menyampaikan terima kasih banyak kepada keluarga besar Ponpes At-Taqwa Muhammadiyah Kranji atas penyambutannya yang luar biasa. “Kami juga mohon maaf atas segala kekurangan dari rombongan SMP IT Ulul Albab,” pungkasnya.

Disisi lain, pengasuh Ponpes At-Taqwa Muhammadiyah Kranji, KH. Hasan Nawawi menyampaikan sambutan selamat datang kepada ustadz- ustadzah dan para santri SMP IT Ulul Albab Purworejo. “Pertama, bahwa manhaj kita adalah sama yaitu manhaj Islam yang berkemajuan, Islam yang tidak pakai khurafat. Contohnya kalau ada santri yang tidak krasan (betah) mondok, maka santri tidak perlu membawa tanah dan air dari rumah untuk dibawa ke pondok,” ungkapnya.
“Kalau di Muhammadiyah terkenal dengan TBC (Tahayyul, Bid’ah dan Churafat). Lalu yang kedua, lembaga pendidikan formal dilingkungan Ponpes At-Taqwa Muhammadiyah Kranji diantaranya ada PAUD, MIM 09, MTsM 17, SMKM 09 dan MAM 11 Tahfidzul Qur’an. Semuanya dikelola oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kranji yang diawali dengan berdirinya MIM 09 pada tahun 1958”, imbuhnya.
Kemudian yang ketiga, lanjut KH. Hasan, dunia yang semakin maju dan modern ini, ia mengajak agar bersama-sama para santri berkhidmah untuk menghafal Al-Qur’an. “Karena para hafidzul Qur’an itu orang yang akan mendapat kebahagiaan, manfaat dan memberikan syafaat (pertolongan) baik diri sendiri, orang tua bahkan orang lain. Maka, jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan dekat yang ada dilisan dan dihati, insya Allah kita akan bahagia di dunia dan akhirat,” pungkasnya. (Anas M/Hen)