MALANG, PIJARNEWS.ID – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, mengadakan kegiatan yang bertajuk Sekolah Kepemimpinan Politik dan Kebangsaan dari tanggal 18-20 Maret 2022, di Kapal Garden Hotel, Malang. Acara yang bertemakan “Pendidikan Politik Kader Muhammadiyah dalam Bingkai Demokrasi Keindonesiaan” ini, dihadiri oleh Sekretaris PWM Jatim, Ir. Tamhid Masyhudi, serta Ketua LHKP PWM Jatim, Suli Daim. Dan juga Pimpinan Muhammadiyah serta ‘Aisyiyah Daerah dan Wilayah Jawa Timur.
Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Nur Subeki dalam sambutannya mengatakan, bahwa politik baik secara praktis maupun kebangsaan sangat diperlu untuk dilakukan. “Terlebih bagi yang berada di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), karena dengan adanya tokoh atau kader kita diranah politik. Contoh misalnya, ada Pak Zainuddin Maliki sekarang jadi DPR RI. Nah! Sekarang punya akses ke beasiswa. Bahkan adik-adik yang kurang mampu, ada slot beasiswa dari akses DPR,” terangnya.
Menurut pria yang akrab disapa Pak Eki ini, perlu nantinya jika ada kontestasi-kontestasi politik agar para tokoh-tokoh pendahulu mengumpulkan para kontestan untuk bersama-sama. “Maka apa yang nanti bisa diperhatikan. Tapi kita tidak boleh nyolok, karena kita AUM. Bukan berarti kita di AUM, lalu nanti mahasiswa-mahasiswa dikerahkan semua, jangan begitu!” ujarnya.
Lebih lanjut, Nur Subeki menyampaikan melalui UMM banyak unit-unit usaha yang dapat mendampingi para calon pemimpin bangsa. “Sehingga nanti kalau kita ada wajah-wajah yang akan tampil di publik, kita bisa memperkenalkan diri. Bisa juga mengisi acara-acara yang ada di UMM. Semisal kemarin ada Pak Tjutjuk, Wakil Walikota Blitar bisa dihadirkan untuk mengisi (memberi materi) kepada mahasiswa,” terangnya.
Sebelum menutup sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan ini memperkenalkan Hotel Kapal Garden yang merupakan unit usaha dari UMM. “Alhamdulillah, UMM lambat laun juga terus bergerak. Sehingga yang ditingkatkan unit-unit usaha, karena nantinya akan dapat digunakan peningkatan mutu pendidikan,” jelas Nur Subeki.
Ia menambahkan, bahwa pembelajaran selain di kampus juga bisa melalui unit usaha. “Jadi ketika mahasiswa kita tidak bisa dititipkan perusahaan, maka nantinya mahasiswa dari Thailand, Eropa, Amerika dan lain-lain. Semisal ada praktik kesehatan, kita ada rumah sakit. Tentang hotel, ada hotel ini, hotel Rayz dan lain-lain. Inilah kemudian Pak Fauzan dan Tim, termasuk para pendahulu sangat hati-hati mengelola amal usaha, termasuk keuangan. Dan ini juga untuk kita semua, karena kita semua ada di Pimpinan, ada di struktur. Baik di Wilayah, Daerah, Cabang, bahkan Ranting,” pungkasnya. (Moufti/Hen)
