
SIDOARJO, PIJARNEWS.ID – Mulai tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menerbitkan suatu kebijakan yang disebut dengan kurikulum SMK Pusat Unggulan (SMK PK) sebagai bentuk dari Program Merdeka Belajar. SMK Negeri 1 Sidoarjo merupakan salah satu SMK yang ditunjuk oleh kemendikbud untuk mengimplementasikan kurikulum tersebut.
Dalam implementasinya, guru-guru diharuskan untuk melaksanakan pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja (PjBL), serta dapat melakukan evaluasi pembelajaran yang sesuai, bukan menggunakan asesmen tradisional. Maka dari itu, untuk mendukung program tersebut, tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan Program Kemitraan Masyarakat Institusi dalam bentuk In House and on the Job Training bagi guru di SMK Negeri 1 Sidoarjo selama tujuh hari, dari 21-28 April 2022 lalu.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru, serta keterampilan guru dalam membuat soal-soal evaluasi pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang dapat mengembangkan daya berpikir kritis siswa, meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa.
Kegiatan yang dilakukan oleh tim Abdimas Umsida ini merupakan tahapan terpenting dalam menunjang proses asesmen yang lebih terakurasi sehingga dapat menunjang kegiatan belajar – mengajar yang lebih berkualitas.
Dalam kegiatan ini, para guru tidak hanya diberikan pemaparan materi mengenai penyusunan soal berbasis HOTS (In House Training), melainkan juga pendampingan dan review dalam menyusun soal berbasis HOTS sesuai dengan mata pelajaran yang diampu (on the Job Training). Ketua tim Abimas, Fitria Eka Wulandari SSi MPd, menyampaikan bahwasannya kegiatan workshop ini dimulai dengan memberikan soal pre-test, materi, post-test dan sesi tanya jawab. Ia menambahkan, dalam kegiatan ini dilakukan juga pendampingan dalam penyusunan soal berbasis HOTS serta implementasi dalam pembelajaran.
“Untuk meningkatkan keterampilan guru-guru dalam membuat soal-soal evaluasi pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills, guru-guru diminta untuk menyusun soal-soal berbasis HOTS sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, yang mana soal tersebut akan mendapatkan feedback berupa koreksi atau review dari tim pelaksana,” tutur Eka.
Terdapat 3 Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan workshop ini. Fitria Nur Hasanah MPd menyampaikan materi berupa pengetahuan kepada guru-guru tentang konsep asesmen berkelanjutan yang sesuai diterapkan untuk pembelajaran berbasis proyek. Kemudian, materi terkait kaidah penyusunan soal berbasis HOTS yang meliputi pemahaman mengenai definisi HOTS, indikator – indikator pembelajaran berbasis HOTS, serta bagaimana tips – tips untuk menyusun soal HOTS dengan mudah, dipaparkan secara langsung oleh Fitria Eka Wulandari.
Sedangkan dalam pendampingan pembuatan evaluasi dan implementasi pembelajaran, dipusatkan langsung oleh Noly Shofiyah MPd MSc. Dengan adanya workshop ini, tim Abdimas berharap agar kompetensi guru dalam menyusun soal berbasis HOTS dapat meningkat serta menambah bank soal – soal berbasis HOTS untuk mendukung kurikulum SMK Pusat Keunggulan.
“Semoga ilmu yang didapatkan melalui workshop ini dapat menambah pemahaman mengenai konsep evaluasi pembelajaran yang mendukung kurikulum pusat keunggulan dan keterampilan Higher Order Thinking Skills bagi para guru di SMK Negeri 1 Sidoarjo,” pungkas Eka. (Fajar Muharram/Hen)