Tugu Perbatasan Lamongan-Gresik Dipersoalkan, Begini Masalahnya

0
3009
Tugu perbatasan Lamongan-Gresik. (Instagram @irul_oziq)

LAMONGAN, PIJARNEWS.ID – Kabupaten Lamongan merupakan sebuah kabupaten yang ada di pesisir utara Pulau Jawa. Salah satu yang menarik perhatian adalah Gapura Paduraksa yang menjadi ikon Kota Soto tersebut. Namun, tugu yang menjadi perbatasan antara Kabupaten Lamongan – Gresik ini mendapatkan sedikit dipersoalkan.

Dikutip dari beritajatim.com, tugu perbatasan Gresik dan Lamongan yang bertuliskan ‘Selamat Jalan’ diklaim masuk Kabupaten Lamongan padahal berdiri di lahan Desa Pandanan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik.

Suryadi Kepala Desa (Kades) Pandanan mengatakan, pihaknya sudah berkirim surat ke Pemkab Lamongan guna meluruskan lahan tempat berdirinya tugu yang masuk tanah kas desanya.

“Kami sudah bersurat resmi ke Pemkab Lamongan. Sebetulnya bukan mencari mana yang salah dan mana yang benar namun di tugu itu berbunyi ‘Selamat Datang’ di Kabupaten Lamongan kalau dari arah Gresik. Padahal, masih wilayah Kecamatan Duduksampeyan,” tutur Suryadi, Sabtu (4/3/2023).

Perangkat Desa Padanan juga mengusulkan tulisan di tugu perbatasan itu diganti ‘Selamat Datang’ di Kabupaten Gresik, dan ‘Selamat Jalan Kabupaten Lamongan’. Hal ini karena lahan yang digunakan masuk wilayah Desa Pandanan.

“Saya pernah meminta kepada Bupati Gresik berkordinasi dengan Pemkab Lamongan. Untuk meninjau ulang keberadaan tugu itu. Sebab, berdasarkan peta batas tugu tersebut sudah masuk 500 meter ke wilayah Desa Pandanan,” ujar Suryadi.

Lebih lanjut Suryadi menyatakan, batas tugu yang diklaim tersebut merupakan tanah kas desa. Nantinya di tanah itu dibangun rest area titik nol kilometer perbatasan Gresik-Lamongan serta dipasang spot-spot foto.

BACA JUGA :  250 Nakes dan Karyawan RSUD dr Harjono Ponorogo Batal Divaksinasi

Menanggapi sengketa tugu batas wilayah itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mengatakan, saat ini tidak mencari siapa yang benar maupun yang salah. Tetapi lebih diarahkan menjalin kolaborasi antara Gresik dan Lamongan.

“Kami sekarang malah menyusun kerjasama jual beli air, di mana air dari Perumda Giri Tirta Gresik dijual ke Lamongan. Mudah-mudahan segera ada MoU. Ini karena perbatasan Gresik dan Lamongan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan kawasan pergudangan. Sehingga, butuh penyerapan air yang sangat besar,” kata Gus Yani.

Mantan Ketua DPRD Gresik itu menambahkan, tahun ini Gresik mendapat dana transfer untuk membangun utilitas mulai dari Bunder hingga ke perempatan Duduksampeyan. Kemudian dari daerah itu nanti investasinya di Lamongan.

“Kita kejar hubungan antar daerah disana. Yang lalu biar berlalu sekarang sudah ketemu dan duduk bersama. Tidak usah mencari kesalahan lagi. Tapi menjalin kolaborasi dengan Lamongan. Kalau nanti jadi kawasan pergudangan otomatis kebutuhan air semakin besar. Hal ini yang akan dilakukan MoU dengan perusahan air minum daerah Lamongan,” pungkas Gus Yani. (Redaksi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here