PDM Bantul Gelar Peneguhan Visi dan Komitmen

0
6634
PDM Kabupaten Bantul gelar peneguhan visi dan komitmen pimpinan periode 2022-2027 pada Kamis (1/6/2023)

BANTUL, PIJARNEWS.ID – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantul menyelenggarakan peneguhan visi dan komitmen pimpinan periode 2022-2027 pada Kamis (1/6/2023), acara yang bertempat di Amphitarium UAD Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tersebut, dihadiri oleh 13 Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan 314 Ketua-Anggota Majelis-Lembaga.

Arba Riksawan Qomaru, Ketua PDM Bantul menyampaikan bahwa keberadaan PDM Bantul secara historis sudah berlangsung lama, baru secara administratif pada tahun 1966 disyahkan oleh PP Muhammadiyah. “Secara administrasi organisasi Muhammadiyah di Bantul lebih besar daripada Pemerintah Daerah. Dimana terdapat 20 Cabang Muhammadiyah dari 17 Kecamatan/ Kapanewon di Kabupaten Bantul. Serta 108 Ranting Muhammadiyah,” ungkapnya

Menurut Arba, potensi Muhammadiyah Bantul juga besar dimana saat ini pimpinan banyak dihuni usia antara 40-49 tahun dengan berbagai profesi. “Banyaknya varian ideologi dan infiltasinya di Yogyakarta menjadi tantangan bagi pimpinan dan warga Muhammadiyah untuk tidak mudah goyah dan bimbang kebermuhammadiyahannya,” terangnya.

Disisi lain, Ketua PWM DIY Ikhwan Ahada mengatakan bahwa Muhammadiyah adalah bagian dari Ideologi Islam Maka jangan sekali-kali menduakan pandangan Muhammadiyah dengan perkumpulan lain. Tujuan Muhammadiyah mewujudkan masyarakat Islam, bukan negara ataupun khalifah Islam.

“Melalui peneguhan visi dan komitmen ini diharapkan pimpinan dan anggota Muhammadiyah Daerah Bantul dapat menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi yang moderat, mampu menjawab berbagai persoalan dalam berbangsa dan bernegara. Terutama di daerah masing masing,” terangnya.

BACA JUGA :  M. Khoirul Abduh: Muhammadiyah Organisasi yang Penuh "Kegilaan"

Sementara Muhammad Sayuti Sekretaris PP Muhammadiyah mengingatkan, saat ini ada tantangan Persyarikatan Muhammadiyah yakni pengembangan persyarikatan, AUM yang mengglobal, keluhan ranting yang kurang berkembang dan lainnya.

“Ada tiga pendekatan yang perlu dilakukan untuk mensukseskan syiar persyarikatan, pertama pendekatan bayani (penggunaan teks), pendekatan burhani (menggunakan akal) dan pendekatan irfani (menggunakan hati),” ungkapnya.

Menurut Sayuti, organisasi Muhammadiyah yang besar perlu dilakukan manajemen yang lebih baik, lebih terukur dan kebermanfaatanya lebih terasa bagi masyarakat. (Budi/Hen)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here