Taman Baca Masyarakat Pelitamasa, Bak Pelita yang Menerangi Sumbawa

0
2395
Suasana pembelajaran di TBM Pelitamasa. (Fadhir/PIJARNews.ID)

SUMBAWA, PIJARNEWS.ID – Taman Baca Masyarakat (TBM) Pelitamasa merupakan upaya bersama Aktivis Peneleh bersama masyarakat untuk menghidupi gerakan literasi desa. Sejak 6 Juni 2021, TBM Pelitamasa sudah mulai aktif sebagai ruang literasi bersama masyarakat Desa Kelawis khususnya adik-adik pelajar.

TIM Peneleh Youth Volenteer Camp (PYVC) Sumbawa Batch II turut menghidupi Taman Baca Masyarakat (TBM) Pelitamasa. Kehadiran Tim Relawan sejak 11-15 Juli 2023 lalu dalam program Peneleh Youth Volenteer Camp (PYVC) Sumbawa Batch II, menyalurkan bantuan buku hingga proses belajar mengajar bersama anak-anak di desa Kelawis.

Kegiatan TBM rutin dilakukan setiap sore di basecamp Taman Baca Masyarakat Pelitamasa. Melibatkan seluruh pelajar dari jenjang sekolah dasar hingga menengah atas terlibat dalam proses pembelajaran. Adik-adik selalu ceria setiap kali kelas TBM dimulai. Ekspresi mereka dapat dilihat dari mata yang berbinar, senyum yang lebar, sungguh mereka sangat menikmati.

Gambaran kelas TBM selalu menggunakan metode game terlebih dahulu. Para relawan selalu memantik ketertarikan dunia baca dengan simulasi permainan kecil. Misalnya dengan tebak-tebakan nama permainan tradisional dan makanan khas Sumbawa. Responnya sangatlah positif, bahkan mereka tak sabar ingin bergantian membaca dan sangat bersemangat berinteraksi.

Potret menarik dari masyarakat lokal hingga relawan PYVC menyelimuti agenda TBM kali ini. Seperti seorang bapak dari desa Sebeok mengantarkan anaknya ke lokasi TBM Pelitamasa, saat ditanya jawaban bapaknya sangat menarik, “Agar anak saya bisa belajar membaca” jawabnya.

BACA JUGA :  Perkuat Nilai Perdamaian dan Toleransi, Dosen UMM Hadiri Konferensi di Kairo

Seorang relawan PYVC mengapresiasi kesungguhan sang bapak, mengingat jarak antara desa Sebeok dengan dusun Pelitamasa desa Kelawis sekitar 4,3 Km.

Potret lainnya juga disampaikan Sekertaris PYVC Jilan Namira. Jilan menggambarkan pentingnya membaca bagi generasi muda desa, “Dari buku anak-anak desa bisa belajar banyak hal. Baik itu hal yang lampau, masa kini, hingga akan datang juga. Belajar hal-hal yang sebelumnya mereka tidak ketahui familiar, tokoh-tokoh entah dari mana saja, bahkan hingga pemikirannya,” ungkap Jilan.

Menurut Jilan membaca buku sangatlah penting bagi anak bangsa. “Karena itu dengan buku pandangan generasi bangsa lebih luas tentang banyak hal, maka disitulah lahir istilah buku adalah jendela dunia,” pungkasnya. (Fadhir/Hen)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here