Diskusi WIMNUS, Berbincang Tentang Indonesia Milik Siapa?

0
1043
Foto: Diskusi Panel oleh WIMNUS di Kampus STIE IBMT Kota Surabaya. (humanika-dn/pijarnews.id)

SURABAYA | PIJARNEWS.ID – Wirausaha Muda Nusantara (WIMNUS), mengadakan diskusi Panel tentang keindonesiaan, mereka mengajak beberapa tokoh muda untuk berbincang tentang “Indonesia Milik Siapa?”. Acara tersebut berlangsung di Aula STIE IBMT Kota Surabaya, Minggu (17/11).

WIMNUS merupakan organisasi yang sudah memiliki banyak cabang di Indonesia, salah satunya di Provinsi Jawa Timur. Dalam acara yang berlangsung pada malam hari itu, telah hadir beberapa tokoh muda daerah hingga nasional sebagai pemantik diskusi.

Arya Pandu, sebagai penanggung jawab acara sekaligus ketua umum WIMNUS Jawa Timur, menjelaskan acara tersebut dan sekilas tentang WIMNUS di Jawa Timur.

“Ini adalah diskusi panel tentang semangat kemandirian ekonomi anak muda, acara seperti ini telah dilakukan beberapa kali, salah satunya di IBMT saat ini. Karena IBMT merupakan kampus yang telah bersinergi dengan WIMNUS. WIMNUS sendiri di Jawa Timur baru 2 Tahun, terdapat sekitar 35 anggota struktural yang aktif, sedangkan anggota biasa sekitar ada 300,” ungkap Pandu Arya.

Najih Prasetyo, S.H.I, Ketua Umum DPP IMM, sebagai salah satu pemantik diskusi mengawali pembicaraan, dengan menekankan kepada peserta diskusi, bahwa seorang pemuda harus memiliki semangat untuk berkarya dan memiliki spirit wirausaha.

“Karena mengingat Indonesia saat ini sedang mengalami beberapa krisis, salah satunya adalah kemandirian ekonomi. Sehingga WIMNUS merupakan wadah yang cocok bagi pemuda untuk berkarya dan berwirausaha.” Tutur Najih Prasetyo.

Sedengakan Ibu Fitri Rahmawati, M.Si, yang juga hadir sebagai pemantik, mengungkapkan rasa terima kasih kepada WIMNUS yang telah mengajak para pemuda Indoesia untuk berwirausaha.

“Pemerintah Provinsi tentu sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini, dan kami berharap WIMNUS untuk membuat data base pergerakan organisasi. Sehingga kedepan kami dapat mensinergikan program-program yang ada.” Ujar Ibu Fitri yang menjabat sebagai kepala Bidang Pengembangan Management Kepemudaan & Keolahragaan, DISPORA Provinsi Jawa Timur.

BACA JUGA :  Siapkan Tempat Isolasi Mandiri bagi OTG, Forkopimda Jatim Pantau BPSDM

Sholikul Huda, M.Fil.I, mewakili  tokoh muda Jawa Timur yang tergabung dalam KNPI Jawa Timur, memuji organisasi WIMNUS yang bisa banyak dicari orang, karena berbicara mengenai hal ekonomi.

Untuk memperkuat gerakan WIMNUS, juga mengenai tema diskusi, beliau mengutip pesan Ir. Soekarno dalam memperingati HUT RI ke-52, mengenai krisis-krisis yang dikhawatirkan, diantaranya krisis politik, krisis alat kekuasaan, krisis cara berfikir dan sebuah turunnya wibawa kekuasaan, “Kelima krisis tersebut apabila terus terjadi di Indonesia, maka Indonesia akan bisa terjual dan bisa hilang, sehingga mari kita semua turut menjaga kelima pesan tersebut.” Tutur Sholikul Huda.

Selanjutnya menurut Heru AB, Ketua Gema MKGR Jawa Timur, mengenai tema yang diangkat WIMNUS, sebenarnya ingin semua harus percaya diri, bahwa Indonesia adalah milik mereka terus berinovasi, dan menggali kualitas atau potensi diri, “Jadi kalau pemuda ingin menjadi pemimpin, maka harus selalu terfikir tentang inovasi, kemandirian dan kepercayaan diri.” Ungkapnya.

Pada sesi terahir, Syafii Efendi, M.M, sebagai President OIC Youth Indonesia & Ketua Umum WIMNUS Nasional, memaparkan pendapat tentang tema diskusi ini, baginya Indonesia adalah milik perspektif. Maksudnya, bagi pengusaha liberal, Indonesia adalah pasar besar yang mudah diambil kekayaannya. Sedangkan bagi pengusaha NKRI garis lurus, Indonesia adalah tempat berkontribusi untuk kemajuan ekonomi, sehingga beliau menekankan kalau WIMNUS adalah tempat bagi wirausaha muda yang memiliki kontribusi untuk perekonomian Indonesia.

Setalah sesi pemaparan dari pemantik, terdapat sesi pertanyaan yang dibuka oleh saudari Rosalina, sebagai pemandu acara. Beberapa peserta cukup antusias dalam mengajukan pertanyaan hingga acara berahir.(*)

Reporter: Humanika DN*

Naskah Berita: Humanika DN

Editor: Milada RA