LAMONGAN | PIJARNEWS.ID – Aktif, energik dan penuh percaya diri adalah ciri khas generasi kiwari, generasi tersebut menuntut mereka adalah tetap memililki karakter yang kuat, daya juang, kemampuan berinovasi dan kreatifitas yang tinggi. Sehingga dengan keempat elemen tersebut, pemuda dapat melakukan gebrakan yang belum pernah dilakukan oleh generasi sebelumnya, dan inilah yang dipegang teguh oleh segenap santri Pondok Pesantren Karangasem.
Akhirnya dalam rangka menyalakan kembali semangat dan penguatan karakter santri. Organisasi Pelajar Pondok Karangasem Muhammadiyah (OPPKM) putra, yang menamai diri dengan Braver Generation, telah mengelar kembali agenda Karangasem Spectacular Performance (KSP) yang ke-3 dan bertemakan, “Dari Seni Kita Kembangkan untuk Pesantren Ini”. Pagelaran akbar tersebut diselenggarakan pada, Selasa (17/12) di depan aula KH. Abdurrahman Syamsuri.
Walau sempat diguyur hujan sebelum acara dimulai, KSP 671 (bermaksud kelas 6 angkatan ke-71), sama sekali tidak mengurangi performa dan semangat para santri dalam mempersembahkan performa terbaiknya.
Acara dibuka dengan penampilan seni hadrah dan band marhalah, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, lalu dibuka oleh Ustdz Mufti Labib, beliau selaku pimpinan Ponpes Karangasem. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan beberapa hal penting terkait totalitas santri dalam perjuangannya mewujudkan acara akbar ini.
“Jadi santri harus bisa berdiri diatas kaki sendiri (berdikari) sejak ia berada di Pondok. Kemandirian, ketekunan dan daya juang merupakan prinsip utama dalam mengarungi samudera kehidupan di Pondok Pesantren. Untuk acara ini, saya turut mengapresiasi atas kegigihan seluruh santri dalam mensukseskan KSP 671,” ungkap Ustdz Mufti Labib dalam sambutan.
Usai sambutan, dilanjutkan dengan memukul gong 3 kali sebagai tanda acara telah resmi dibuka, diiringi dengan pesta kembang api di atas background gedung 3D dengan tinggi sekitar 10 meter. Hal tersebut menambah suasana semakin meriah dan langsung disambut oleh tepuk tangan para tamu dan undangan.
Selanjutnya bergeser pada acara inti berupa, mars marhalah, drama Yi Man, koor senandung santri, tari saman, Indian dance, hingga penampilan seni beladiri Tapak Suci. Total seluruhnya ada 13 penampilan kesenian yang dipersembahkan secara maksimal oleh 398 santri kepada tamu undangan, mereka terdiri dari organisasi pelajar seperti Islamic Study Club (ISC), Pimpinan IPM seluruh lembaga di lingkungan Pondok, warga sekitar, hingga beberapa wali santri yang turut serta memeriahkan pagelaran akbar ini.
Thoriq Haidar, selaku ketua OPPK masa juang 2019/2020 menyatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan yang terbaik dan maksimal dalam menyelenggarakan perhelatan ini.
“Kami selalu mengupayakan semaksimal mungkin untuk kesuksesan KSP, kami memiliki tekad bahwa KSP tahun ini harus lebih baik dari generasi sebelum kami. Walaupun sempat ada kendala teknis, kami langsung memeriksa hal itu untuk memastikan bahwa selanjutnya akan berjalan dengan semestinya, sesuai dengan apa yang telah kami harapkan bersama.” Ungkap pelajar asal Gresik tersebut.
Pada proses menuju hari H atau acara, seluruh santri yang terlibat di dalam acara ini ternyata telah berproses selama 3 bulan, terhitung sejak bulan September hingga masuk awal Desember ini. Mulai dari latihan rutin, mendesain background 3D agar nampak estetis dan terlihat hidup, hingga gladi kotor yang diselenggarakan sebanyak 3 kali dan gladi bersih sebanyak 2 kali, semuanya demi suksesnya pagelaran akbar ini.(*)
Reporter: R. Fauzi Fuadi
Naskah Berita: R. Fauzi Fuadi
Editor: Milada RA