MAGETAN | PIJARNEWS.ID – Bekerja sama dengan Paguyuban Giri Lawu (PGL), KOKAM SAR Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Magetan mengadakan pengamanan tahun baru 2020. Pada kesempatan kali ini, selain menggandeng MDMC dan PGL, mereka juga bekerja sama dengan relawan lainnya seperti BASARNAS, BPBD, TAGANA, SAR MTA dengan total sebanyak 63 relawan.
Pasukan Pengamanan Masyarakat atau biasa disebut PAM Swakarsa kali ini dimulai dari 31 Desember 2019 sampai 1 Januari 2020, ini dikhususkan untuk pengamanan pendakian Gunung Lawu. Dengan titik keberangkatan di Cemoro Sewu, yang masuk wilayah Kabupaten Magetan Jawa Timur. Perlu diketahui selain Cemoro Sewu, ada pula titik keberangkatan yang tidak kalah ramai yaitu di Cemoro Kandang wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dari kawan-kawan KOKAM SAR Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Magetan, yang kali ini diwakili oleh Usholi dan Ahmad Ridwan. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa kesetiaankawanan sosial antar sesama. Juga sebagai lahan dakwah bagi Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Magetan.
Kejadian menegangkan, sekitar pukul 10.00 WIB ada berita dari pendaki jika salah satu teman mereka mengalami kambuh asma. Kejadian itu terjadi di sekitar puncak Gunung Lawu. Serentak sebagian relawan meluncurkan naik untuk melakukan penyelamatan, dari KOKAM SAR diwakili oleh Ahmad Ridwan. Korban atas nama Naufal dari Bojonegoro. Dia berangkat dari Pos Cemoro Sewu pukul 17.00 bersama 4 temannya.
“Alhamdulillah korban masih bisa diselamatkan dalam keadaan sehat. Dan untuk sementara masih berada di Pos V ditemani oleh para relawan.” Ungkap Ridwan.
Selain itu relawan juga memberikan pertolongan bagi 3 pendaki lainnyaa, Ricard (27 Tahun) asal Jakarta dengan kaki kram dari pos 2 dipaksa untuk turun sampai pos 1. Bima (23 Tahun) asal Sragen kaki kanan kram. Juga Krisna (22 Tahun) asal Purwokerto yang kakinya bengkak saat melukan perjalanan turun dari puncak Gunung Lawu.
Walaupun terlihat tidak begitu diperhitungkan, ternyata keberadaan para relawan juga sangat dibutuhkan, melihat beberapa kejadian tersebut. “Seperti diketahui bahwa tahun lalu juga ada kejadian yang cukup membuat kita semua prihatin, yaitu adanya seorang pendaki yang hilang dan sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.” Pungkas Ridwan, KOKAM SAR Magetan. (*)
Reporter: Suhartatok
Naskah: Suhartatok
Editor: Milada RA