JOMBANG, PIJARNEWS.ID – Warga 9 desa di Jombang kini tersenyum lega. Kampung mereka yang sebelumnya kurang terawat, berubah menawan. Adalah program Kotaku yang kemudian mengubah kawasan tersebut menjadi lebih tertata dan layak.
Kegembiraan warga terlihat kala program tersebut diresmikan oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Rabu (22/1/2020). Orang nomor satu di Jombang yang datang bersama rombongan itu, mengapresiasi realisasi program Kotaku. Bahkan dalam sambutannya, Mundjidah berharap program itu tak berhenti di 9 desa saja. Yakni, Desa Dukuhmojo; Desa Mojotrisno; Desa Kedunglumpang; Desa Pundong Desa Bakalanrayung; Desa Kudubanjar; Desa Sendang Made; Desa Randuwatang; Desa Sumberteguh.
“Kami berharap, bantuan pemerintah melalui program Kotaku ini, setiap tahun tetap ada,” kata Mundjidah dalam sambutannya di hadapan para pejabat dan masyarakat. Dengan program Kotaku tersebut, pihaknya merasa terbantu mewujudkan visi Kabupaten Jombang yakni berkarakter dan berdaya saing.
Karena itu, Mundjidah menyampaikan terima kasihnya pada semua pihak yang terlibat dalam merealisasikan program tersebut. Kepada Kelompok Pemanfaat Pemelihara (KPP), bupati berpesan agar warga bersama-sama merawat lingkungan yang sudah baik dan terawat dengan dikomando para kepala desa.
Seremonial yang digelar di Desa Sendang Made, Kecamatan Kudu tersebut, dihadiri berbagai unsur. Di antaranya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Balai Provinsi Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Jawa Timur Rekyan Puruhitasari dan Tenaga Ahli (TA) Financing Institutional Collaboration (FIC) Oversight Service Provider (OSP3) Zainul Aripin.
Kemudian, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Jombang Heru Wijayanto, Forum Komunikasi Antar (FKA) Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kabupaten Jombang, 9 kepala desa dan BKM penerima Bantuan Pemerintah Masyarakat (BPM), KPP, dan tim Kotaku Kabupaten Jombang.
Sebelum memberikan sambutan, bupati sempat mengunjungi stan dan bazar yang diisi berbagai produk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Beragam usaha produktif seperti batik, aneka kripik, dompet, dan jamu itu, dipamerkan. Setelah itu, baru dilakukan seremonial peresmian dengan pengguntingan pita di Ruang Terbuka Publik (RTP).
Peresmian tersebut disambut antusias oleh seluruh warga. Mereka menganggap terealisasinya program Kotaku senilai Rp 13 milar itu sebagai momen bersejarah. Miliaran anggaran itu didistribusikan pada masing-masing desa dengan nominal beragam.
Desa Dukuhmojo mendapatkan Rp 2 miliar, Desa Mojotrisno Rp 1 miliar, Desa Kedunglumpang Rp 2 miliar dan Desa Pundong Rp 2 miliar. Kemudian Desa Bakalanrayung Rp 1 miliar, Desa Kudubanjar Rp 1 miliar, Desa Sendang Made Rp 2 miliar, Desa Randuwatang Rp 1 miliar, dan Desa Sumberteguh Rp 1 miliar.
Diketahui, kegiatan BPM tahun 2019 itu fokus pada pembangunan infrastruktur. Tentu pembangunan itu berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan masyarakat di masing-masing desa. Kegiatan tersebut meliputi pembangunan jalan dan drainase, pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R), pengadaan gerobak sampah, dan RTP.
Terealisasinya program tersebut juga menjadi bukti peran serta masyarakat. Siang dan malam warga dengan gigih menyelesaikan program tersebut hingga selesai dalam tempo 3 bulan saja. Yakni, sejak awal September sampai Desember 2019. Rekyan Puruhitasari mengapresiasi tepat waktunya program tersebut. Ia bahkan menunggu ide-ide kreatif inovatif terkait pembangunan skala kawasan di tahun 2020. (as)
Reporter: Ellyn Citra Putranti | Editor: Suhartatok