Akibat Virus Corona, Mahasiswi Ini Mengaku Sempat Hidup Tertutup di Cina

0
423
Ayu Winda Puspitasari saat diwawancarai awak media. (Leocadio/PIJARNews.ID)

LAMONGAN, PIJARNews.ID – Akibat serangan virus Corona, mahasiswa asal Indonesia jalani hidup secara tertutup. Salah satunya dialami oleh Ayu Winda Puspitasari, salah satu mahasiswi asal Kabupaten Lamongan yang melanjutkan Studi S2 di Central Cina Normal University of Wuhan.

Anak dari pasangan Sartono dan Mariana Rohmah ini menceritakan kisah hidupnya sewaktu masih berada di Wuhan, Tiongkok. Sejak diserang wabah virus Corona, ia memutuskan untuk beraktivitas di dalam asrama saja.

Ia mengaku terpaksa membatasi komunikasi secara langsung dengan mahasiswa asing yang bukan berasal dari Indonesia. Hal itu sengaja ia lakukan karena khawatir terjangkit virus Corona.

“Sejak virus Corona menyerang Wuhan saya tidak berani berkomunikasi dengan masyarakat di sana ataupun mahasiswa yang bukan berasal dari Indonesia,” ungkapnya.

Selain itu, pihak civitas akademika Central China Normal Tiongkok juga melarang seluruh mahasiswa keluar dari asrama. Namun untuk komunikasi dengan mahasiswa lainnya masih diperbolehkan.

“Ya karena takut meskipun tidak apa-apa tapi kita khawatir saja dan kami hanya melakukan komunikasi dengan mahasiswa yang berasal dari Indonesia,” tambahnya.

Ayu Winda Puspitasari saat dikunjungi Sekda Lamongan Yuhronur Efendi. (Leocadio/PIJARNews.ID)

Setelah Winda pulang ke tanah air dan kembali berkumpul keluarga, Winda berencana akan mengikuti perkuliahan secara online yang akan dimulai pada Senin (17/2/2020).

Winda sendiri seharusnya kembali melanjutkan studi seusai liburan Hari Raya Imlek, namun karena masih ada virus Corona pihak kampus terpaksa memberlakukan perkuliahan secara online bagi mahasiswanya.

BACA JUGA :  Potret Pelanggaran Terhadap Anak Selama Tahun 2018

“Senin harusnya masuk, tapi kita mengikuti kuliah online. Dan itu ada aplikasi khusus tentang tata cara perkuliahan,” pungkasnya.

Reporter: Leocadio Failasufa Penulis: Leocadio Failasufa Editor: Afrizky Fajar