MALANG, PIJARNews.ID – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Fakultas Teknik dan sejumlah pihak kembali menjadi pelopor pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan melakukan pembangunan stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) baru-baru ini. Kali ini, pembangunan dilakukan di lingkungan Eco Wisata Boon Pring Andeman Desa Sanankerto, Kecamatan Turen Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dalam pembangunan PLTMH ini juga diprakarsai oleh Bank Nasional Indonesia (BNI) Kanwil Malang, Jawa Pos Radar Malang, Bumdes Kerto Raharjo, serta didukung oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Sedangkan dalam pembangunannya, memakai dana CSR Bina Lingkungan dari BNI sebesar 348 juta rupiah. Dana ini sepenuhnya digunakan untuk pembangunan PLTMH.
Pembangunan PLTMH Boon Pring Desa Sanankerto, memakan waktu pengerjaan selama 10 bulan dan diresmikan oleh Bupati Malang, Drs. Sanusi, MM, Minggu (1/3/2020). Selain itu, Direktur Jawa Pos Radar Malang Kurniawan Muhammad, Beby Lolita Indriani selaku Head of Regional BNI Kanwil Malang, perangkat Desa Sanankerto, pemerintahan Kabupaten Malang serta civitas Akademika UMM juga hadir dalam peresmian tersebut.
Ketua Tim Teknis PLTMH UMM, Ir Suwignyo, MT menerangkan PLTMH di lingkungan Eco Wisata Andeman Boon Pring ini berbasis masyarakat untuk mendukung konservasi sumber air Andeman dan pengembangan ekowisata terpadu. “Upaya ini didasarkan pada Sumberdaya Mata Air Andeman dan keinginan masyarakat serta Pemerintah Desa Sanakerto yang potensial untuk dikembangkan,” terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa pengembangan sumberdaya mata air ini diharapkan dapat terbentuknya pusat perkembangan ekonomi pedesaan berbasis masyarakat. Tujuannya guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pengembangan lapangan kerja dan masyarakat produktif pendukung pariwisata serta pengembangan lingkungan sosial berkelanjutan, sambung Wignyo saat ditemui oleh Pijarnews usai acara peresmian PLTMH Boon Pring Sanankerto.

Secara teknis PLTMH Desa Sanankerto mengandalkan debit air 0,50 M3 perdetik dengan mengambil dari sumber aliran air Andeman. Turbin yang digunakan berbeda dengan yang dipakai pada PLTMH di UMM sebelumnya. “Turbin Boonpring menggunakan propeller poros vertikal. Jika berhasil akan kita kembangkan untuk diproduksi dan akan dijual,” kata dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik UMM tersebut.
Turbin ini, sambung Suwignyo, merupakan rancangan tim Fakultas Teknik UMM. Energi yang digerakkan dari turbin rancangannya mencapai 14 kWatt sepanjang tahun. Dalam pembuatan PLTMH Boonpring Desa Sanankerto ini direncanakan akan di mulai pada bulan Mei dan rampung pada akhir September. “PLTMH Boonpring selanjutnya akan menjadi laboratorium lapangan bagi Fakultas Teknik UMM,” tambah Wignyo.

Kepala Desa Sanankerto, H. Subur, S.E, menerangkan keberadaan PLTMH di wilayah yang dipimpinnya ini diakui akan menambah nilai lingkungan Boonpring sebagai tempat tujuan wisata sehingga mampu memunculkan inovasi-inovasi baru di dalamnya. “Selain akan menambah produktivitas pengerajin bambu, kedepannya Sanankerto akan dijadikan pusat pembelajaran Agrowisata,” tuturnya.
Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd saat memberikan sambutan menyatakan bahwa meski UMM adalah lembaga pendidikan, tetapi salah satu misinya adalah bagaimana mencerdaskan masyarakat dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Kemudian ia juga menawarkan kerjasama dihadapan para kepala desa se kabupaten Malang yang hadir.
Bupati Malang, Drs. Sanusi, MM. mengaku bangga dengan capaian ini. “Di Indonesia sumber energi terbarukan masih menjadi tantangan yang harus dikembangkan. Terlebih di era modern, pembangunan PLTMH ini memegang peranan vital dalam mencapai kemajuan pembangunan di bidang lainnya. Harapannya pembangunan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Reporter: Bro Penulis: Bro Editor: Afrizky Fajar