Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 4 Jan 2021 15:27 WIB ·

77 Ribu Vaksin Datang di Jawa Timur


					Truk yang mengangkut vaksin tiba di Kantor Dinkes Jatim (Udin/PIJARNews.ID). Perbesar

Truk yang mengangkut vaksin tiba di Kantor Dinkes Jatim (Udin/PIJARNews.ID).

SURABAYA, PIJARNews.ID – Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr. Herlin Ferliana mengungkapkan pihaknya kedatangan 77.760 vaksin sinovas untuk tahap pertama pada Senin (4/1/2021). Vaksin tersebut untuk sementara waktu akan disimpan di raungan dingin (cold room) milik Dinkes Jatim. Herlin menyatakan, pihaknya memiliki dua ruangan dingin dengan suhu 2-8 drajat selsius, yang salah satunya dikhususkan untuk vaksin Covid-19. Kapasitasnya bisa menyimpan hingga 800 ribu vaksin.

Pilgub Jatim 2024

“Tadi dua jam lalu sudah sampai di Dinas Kesehatan Provinsi Jatim. Jumlah yang kami terima adalah 77.760 vaksin,” ujar Herlin.

Herlin menegaskan, vaksin tersebut akan disimpan dan tidak akan didistribusikan sampai keluar surat izin pendistribusian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ketika surat izin pendisteibusian tersebut dikeluarkan BPOM, Herlin menegaskan pihaknya akan langsung mendistribusikan ke Dinkes kebupaten/ kota, untuk selanjutnya didistribusikan ke fasilats pelayanan kesehatan yang sudah didaftar.

“Jadi saya ini menunggu info dari BPOM. Tentu memperhatikan efektifitas dan keamanan semuanya. Selama BPOM belum mengeluarkan ini maka kami tidak boleh mendistribusikan vaksin ini. Jadi masih tetap dalam kondisi terjaga oleh pihak keamanan,” masih ujar Herlin.

Herlin menegaskan, vaksin Covid-19 yang diterimanya di tahap pertama itu diprioritaskan bagi Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang turut merawat pasien Covid-19. Tidak hanya dokter dan perawat, termasuk juga sopir, tukang laundry, dan semua pihak yang dianggap posisinya paling rentan tertular Covid-19.

“Prioritas yang pertama ini adalah untuk SDM kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan ataupun yang bekerja di Dinas Kesehatan,” pungkas Herlin. (din/mad)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Dirjen Bina Pemdes : Pentingnya Quintuple Helix Untuk Pembangunan Desa

3 Oktober 2024 - 18:09 WIB

KPPN Kudus Telah Menyalurkan 84,22% Dana Desa Sejak Januari Hingga September 2024

2 Oktober 2024 - 20:35 WIB

Masuki Musim Hujan, BPBD Trenggalek Pastikan Distribusi Air Bersih Tetap Dilanjutkan

2 Oktober 2024 - 20:18 WIB

Dampak Kekeringan Di Kabupaten Pasuruan Meluas, BPBD Segera Droping Air Bersih

1 Oktober 2024 - 20:01 WIB

Mendes PDTT: Desa Wisata Itu Tidak Hanya Indah, Tetapi Juga Memberikan Rasa Nyaman

29 September 2024 - 21:11 WIB

9 Desa Di Kabupaten Malang Alami Kekeringan

27 September 2024 - 20:48 WIB

Trending di News