Lamongan – Kepemimpinan Bupati Fadeli dan Wakil Bupati Kartika Hidayati sebentar lagi akan mengalami pergantian. Menjelang Pemilukada serentak pada tahun 2020 mendatang, rakyat Lamongan tentu mengharapkan sosok pemimpin yang lebih baik dari sebelumnya.
Harapan tersebut juga diungkapkan oleh Sholihul Huda selaku Koordinator Jaringan Cendekiawan Muda (JaDeMu) Lamongan, kepada Wartawan PIJARNews.ID yang melakukan komunikasi via telepon, beliau berharap nantinya Bupati baru harus sesuai dengan kebutuhan rakyat Lamongan saat ini.
“Penting untuk mengetahui persepsi rakyat Lamongan terkait profil pemimpin (Bupati-Wakil Bupati) seperti apa yang dikehendaki dan pas bagi kemajuan Rakyat Lamongan.” Tutur Sholik.
Sholik yang juga menjabat sebagai Sekjen DPD KNPI Jawa Timur 2019, sempat menyampaikan sedikit pengalaman diskusinya dengan berberapa komponen masyarakat Lamongan, diantaranya para aktivis Mahasiswa/ Pemuda, tokoh sosial- politik, perantaun warga Lamongan, cendekiawan muda hingga tokoh Agama di Kabutapan Lamongan. Teranganya bahwa rakyat Lamongan saat ini membutuhkan kriteria Pemimpin yang merakyat dan juga fresh.
Menurut Sholik yang juga sebagai putra asli Desa Moropelang, Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Secara rinci terdapat lima kriteria ‘merakyat’ yang dimaksud.
Pertama, berasal dari rahim (kelahiran) asli Lamongan, agar memahami betul sosio-kultur rakyat Lamongan, sehingga lebih cepat beradaptasi.
Kedua, faham peta persoalan dan potensi rakyat Lamongan, sehinga program yang dibuat tepat sasaran dan sesuai kebutuhan rakyat Lamongan. Dalam hal ini khususnya mayoritas rakyat Lamongan yang bekerja pada sektor pertanian, pertambakan dan perikanan laut, maka sektor2 tersebut harus betul- betul menjadi basis peta pembangunan Lamongan.
Ketiga, program pembangunan pro-kepentingan rakyat kecil/ bawah. Lamongan bukan milik investor, sehingga jika terjadi konflik kepentingan antara rakyat kecil dan investor, pemimpin harus berpihak pada kepentingan rakyat bawah.
Keempat, bersedia mendengarkan dan duduk bersama dengan rakyat Lamongan, membahas rencana stategis pembangunan Lamongan.
Kelima, dapat menjadi bapak atau Ibu semua rakyat dan golongan di Lamongan.
Selanjutnya kreteria ‘fresh’ yang dimasudkan meliputi 6 poin. Pertama, Batasan usia calon pemimpin Lamongan yang baru maximal adalah 40 tahun (setara awal usia Kenabian).
Kedua, memiliki jaringan luas di dalam dan di luar negeri. Ketiga, memiliki skill komunikasi yang baik. Keempat, cepat dan tanggap pada persoalan. Kelima, dekat dan faham pada persoalan pemuda/i millineal Kabupaten Lamongan.
Terahir atau keenam, Bupati Lamongan harus mencanagkan prioritas pengembangan SDM, misalkan dengan pengadaan program capaian pendidikan 10.000 Doktor dari Kabupaten Lamongan. Terang Sholik.(mra)
Unt redaksi pijar perlu di revisi, sdr. Solikul huda sudah bukan lg sebagai sekretaris dpd knpi jatim, segala yg jd komentar/pendapatnya tdk mewakili pandangan organisasi knpi jatim. Tx
Comments are closed.