Kontributor: Bima
MALANG, PIJARNews.ID – Pada masa pandemi Covid-19 ini banyak aktivitas yang harus disesuaikan dengan kenormalan baru, salah satunya terkait komunikasi ditingkat Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Melihat kendala adaptasi masyarakat di era pandemi ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan aplikasi dan website pengaduan masyarakat Terusan Titan untuk mengajukan aduan ke RT/RW.
Aplikasi dan website yang diluncurkan oleh Muhammad Iqbal Ramadhan ini mulai digunakan oleh warga Perumahan Terusan Titan Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing Kota Malang sejak Jumat (01/01/2021).
Iqbal bercerita bahwa ide pembuatan aplikasi ini bermula dari banyaknya keluhan warga di sekitar rumahnya. Ketika ingin mengajukan aduan ke RT atau RW, warga harus langsung datang ke rumah yang bersangkutan. Tidak jarang, pihak yang bersangkutan sulit untuk ditemui. Situasi pandemi juga membuat masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini semakin menyulitkan warga untuk mengajukan aduan ke RT/RW.
“Dengan aplikasi dan website ini, saya ingin meningkatkan pelayanan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi. Selain mempermudah proses aduan masyarakat, aplikasi dan website ini juga akan meminimalisir kontak antar warga di masa pandemi,” kata mahasiswa jurusan Teknik Informatika tersebut.
Iqbal juga menjelaskan bagaimana cara kerja dari aplikasi ini. Pertama, seseorang yang akan mengajukan aduan menulis nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), foto bukti, dan rincian aduan. Kemudian data laporan akan diterima oleh pihak RT/RW melalui aplikasi yang sama. Lagkah ketiga, aduan akan diproses oleh pihak terkait. Terakhir, akan muncul tulisan “Selesai” pada aduan yang telah dikerjakan.
“Untuk mempermudah masyarakat dalam menggunakan aplikasi ini, saya telah membuat tutorial penggunaan aplikasi melalui Youtube dan buku panduan. Lalu saya juga membagikan linknya ke grup WhatsApp warga,” lanjut mahasiswa kelahiran Malang ini.
Dalam proses pembuatan aplikasi, Iqbal mengaku menemui banyak kendala. Salah satunya adalah berbagai bug pada aplikasi yang membuat data tidak dapat tersimpan. Keterbatasan dana juga membuat Iqbal hanya bisa menggunakan hosting website gratis sehingga penggunaan aplikasi ini hanya pada tingkat RT/RW saja.
Di akhir wawancara ia mengatakan bahwa pembuatan aplikasi dan website ini merupakan salah satu program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang sedang ia jalani. “Saya berharap dengan adanya aplikasi ini, masyarakat dan RT/RW dapat bekerja sama dalam meningkatkan lingkungan yang lebih baik,” pungkasnya. (bim/mad)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.