PONOROGO, PIJARNews.ID – Angka kematian akibat kasus covid 19 di Ponorogo sangat mengkhawatirkan. Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) saat ini angka kematian sudah mencapai 5,29 persen. Jauh lebih tinggi dari rata-rata kematian nasional yang hanya 3,12 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, Rahayu Kusdarini memaparkan data per Senin (18/1) dengan jumlah akumulasi kasus positif sebanyak 1.632, sementara jumlah akumulasi kematian sebanyak 86 orang, angka ini tergolong cukup mengkhawatirkan.
“Angka presentase kematian mencapai 5,29 persen, angka ini di bawah Jawa Timur yang mencapai 7 persen, namun di atas angka kematian nasional yang hanya 3,12 persen” imbuh Irin sapaan akrabnya. Selasa (19/1).
Irin mengungkapkan bahwa dalam satu setengah bulan terakhir terdapat lonjakan kasus covid 19, hal ini yang mendasari status Ponorogo masuk zona merah dengan resiko penularan tinggi.
“Ada lonjakan kasus pada satu setengah bulan terakhir, dan angka tersebut masih fluktuatif,” lanjut Irin.
Berbagai upaya juga sudah dilakukan untuk menekan angka penularan covid 19 di Ponorogo, seperti operasi yustisi, peniadaan jam malam, hingga penundaan pendidikan tatap muka. Namun tingkat kedisiplinan masyarakat masih kurang.
Irin mengatakan bahwa saat ini angka kesembuhan di Ponorogo mencapai 70 persen, jauh dari angka kesembuhan nasional yang mencapai 80 persen.
“Butuh kesadaran dari warga masyarakat mari bersama-sama menerapkan protol kesehatan, jangan sampai Ponorogo masuk zona merah terlalu lama” imbuhnya. (son/mad)