WEBINAR, PIJARNews.ID – Pengamat Politik dari Universitas Airlangga Aribowo menyoroti persoalan Oligarki Partai Politik (Parpol) yang akan mengancam demokrasi. Hal ini disampaikan saat mengisi Webinar Kajian Kebon Jambu (KKJ), Jombang – Indonesia, Jum’at malam (7/8).
Ia menjelaskan, dulu kita bisa melihat Oligarki sebatas dalam lingkaran inner circle saja, artinya tidak meluas seperti sekarang.
“Ya kalau dulu kan terbatas pada orang, kerabat, atau kelompok tertentu, lha sekarang semuanya bergeser pada lingkup keluarga, hubungan darah dan juga hubungan kedekatan”, paparnya.
Selanjutnya ia juga menambahkan bahwa Oligarki ketika mulai berkuasa, dirinya membangun kekuatan dalam bentuk jaringan yang kuat. Kemudian menyiapkan pengganti ketika masa jabatannya telah habis, penggantinya bisa istri atau suami, anak, kerabat dan lainnya.
“Saat jaringan sudah kuat, kelurga ataupun pejabat tersebut sangat dominan menguasai partai, bahkan jika sudah merasa tidak nyaman atau kehilangan tempat akan keluar untuk mencari induk baru”, tambahnya.
Ari juga memberikan contoh Oligarki Politik yang terjadi di Kabupaten Kediri, Bupati sebelumnya berkuasa selama dua periode, selanjutnya istrinya melanjutkan juga selama dua periode. Itu tidak menutup kemungkinan anaknya juga akan maju untuk menggantikan orang tuanya.
“Apa yang terjadi di Kediri hanya merupakan contoh kecil, jika mau jujur hampir di beberapa daerah di Indonesia menggunakan pola yang sama. Oleh karena itu masyarakat juga harus kritis ketika terjadi hal yang demikian”, tutupnya.
Reporter: Agus Supatma Editor: Afrizky Fajar
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.