Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 7 Jan 2021 08:54 WIB ·

Bantu UMKM, Tim KKN ITS Inovasikan Alat Pengering Kerupuk Otomatis


					Brian Raafi'u dengan alat pengering krupuk otomatis buatan tim bimbingannya. (Udin/PIJARNews.ID) Perbesar

Brian Raafi'u dengan alat pengering krupuk otomatis buatan tim bimbingannya. (Udin/PIJARNews.ID)

SURABAYA, PIJARNews.ID – Proses pengeringan kerupuk secara tradisional dengan bantuan panas matahari yang masih banyak dilakukan di masyarakat dirasa sangat rentan karena seringnya perubahan cuaca. Mengatasi permasalahan tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mencoba membuat alat pengering kerupuk otomatis untuk meningkatkan produksi kerupuk ikan, Kamis (7/1/2021).

Pilgub Jatim 2024

Dosen pembimbing Tim KKN ini, Brian Raafi’u SST MT, mengungkapkan bahwa inovasi yang dilakukan timnya ini berawal dari keprihatinan terhadap tidak maksimalnya hasil produksi kerupuk ikan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kerupuk Cumi di Desa Wringinputih, Muncar, Banyuwangi. “Pandemi Covid-19 juga ikut memperburuk keadaan terutama dalam hal pengadaan barang dan akses produksi,” ungkapnya.

Proses pengolahan terutama saat pengeringan kerupuk pun masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap panas matahari. Padahal, sumber pemanas untuk proses pengeringan dapat dibuat secara hemat biaya dengan sentuhan teknologi modern. “Dan yang pasti dapat mempercepat keringnya kerupuk tanpa memikirkan cuaca yang berubah-ubah,” jelas dosen Departemen Teknik Instrumentasi ITS ini.

Bersama Tim KKN yang berasal dari Departemen Teknik Mesin, Departemen Teknik Instrumentasi, dan Departemen Teknik Fisika ini dikembangkanlah alat pengering kerupuk otomatis dengan bahan yang mudah didapat. “Bahkan alat ini dapat dibuat dari kayu bekas yang tentunya hemat biaya sebagai media pengeringnya,” urai Brian.

Penggunaan kayu bekas tersebut harus dilapisi dengan aluminium foil untuk menjaga tingkat temperatur dan kelembaban pengering kerupuk. Media pengering ini dirancang mudah dibuat oleh masyarakat. “Nanti dari ITS yang akan menjual sistem kendali otomatis yang dapat dimasukkan dalam mikrokontroler dengan biaya terjangkau,” imbuhnya.

Alat pengering kerupuk otomatis ini juga dibuat dengan menggunakan prinsip pemanfaatan elemen pemanas peltier dengan konversi panas dari lampu pijar melalui sentuhan kendali otomatis pada fan dan sistem penjadwalan. “Sehingga pemilik usaha kerupuk dapat memastikan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengeringkan kerupuk,” tambah lelaki asal Banyuwangi ini.

Teknologi pengukuran suhu dan kelembaban yang dikendalikan secara otomatis juga terdapat pada alat ini. Hal ini dapat berfungsi untuk mereduksi kadar air yang terkandung dalam kerupuk secara otomatis. Selain itu, instrumen, komponen, dan bahan baku yang juga sangat mudah dicari oleh masyarakat menjadi keunggulan alat ini. “Kotak pengering, elemen pemanas, dan sensor yang digunakan sangat mudah ditemukan karena sering digunakan di kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengembangan alat ini ke depannya adalah dengan meningkatkan kendali sistem pengering yang jauh lebih cepat dan stabil. Selain itu, juga akan ada penambahan implementasi menggunakan teknologi internet of things (IoT) yang dapat dijangkau oleh UMKM. “Harapan ke depannya, UMKM tersebut dapat menikmati teknologi ini dan dapat membuat sendiri melalui peralatan yang mudah didapat,” tutupnya. (humas its/din/mad)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Dirjen Bina Pemdes : Pentingnya Quintuple Helix Untuk Pembangunan Desa

3 Oktober 2024 - 18:09 WIB

KPPN Kudus Telah Menyalurkan 84,22% Dana Desa Sejak Januari Hingga September 2024

2 Oktober 2024 - 20:35 WIB

Masuki Musim Hujan, BPBD Trenggalek Pastikan Distribusi Air Bersih Tetap Dilanjutkan

2 Oktober 2024 - 20:18 WIB

Dampak Kekeringan Di Kabupaten Pasuruan Meluas, BPBD Segera Droping Air Bersih

1 Oktober 2024 - 20:01 WIB

Mendes PDTT: Desa Wisata Itu Tidak Hanya Indah, Tetapi Juga Memberikan Rasa Nyaman

29 September 2024 - 21:11 WIB

9 Desa Di Kabupaten Malang Alami Kekeringan

27 September 2024 - 20:48 WIB

Trending di News