BOJONEGORO, PIJARNews.ID – Mengacu pada survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) tahun 2014 yang lalu, sebanyak 132,7 juta orang dari 256,2 juta penduduk Indonesia telah terhubung pada internet. Hal ini menunjukkan bahwa separo dari jumlah penduduk Indonesia telah tergantung dengan akses internet.
Kenyataan itu tentu bukan tanpa resiko. Bagai dua mata pisau, internet menawarkan kemudahan sekaligus masalah baru. Masalah tersebut seperti munculnya istilah hoaxs (kabar bohong), ujaran kebencian, penipuan, provokasi, dan lain sebagainya.
Menyikapi hal ini, Ahmad Nurefendi Fradana, dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) melalui pogram kemitraan masyarakat yang bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD. IPM) Bojonegoro, mengadakan sebuah gerakan baru berupa workshop literasi digital, Ahad (5/4/2020) kemarin.
“Kegiatan ini rencananya dilakukan dengan tatap muka, namun karena munculnya wabah Covid-19, akhirnya diselenggarakan secara daring untuk menghindari kerumunan”, jelas Dimas Alvianto selaku Ketua PD. IPM Bojonegoro.
Dalam workshop ini, hadir narasumber diantaranya Fery Martasonar, ketua bidang pengkajian ilmu pengetahuan Pimpinan Wilayah IPM Jatim dengan Kak Shela, seorang praktisi media digital di Bojonegoro.
Akibat kendala pertemuan secara langsung, justru kegiatan ini menjadi berkesan karena bisa diikuti oleh pelajar Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Sedangkan pokok materi yang disampaikan adalah seputar literasi digital dan revolusi industri 4.0.
“Selain itu peserta juga diberikan materi tentang personal branding digital, yang disampaikan oleh narasumber”, tambahnya kepada PIJARNews.ID usai pelaksanaan workshop.
Pada proses acara, antusiasme peserta terlihat cukup tampak, hal ini terbukti dengan dinamisnya forum tanya jawab yang telah disediakan. Sebagai tindak lanjut, kegiatan-kegiatan literasi akan terus dikampanyekan dengan komitmen bersama.
Reporter dan Penulis: Ahmad Khoiris Editor: Ahmad