MALANG, PIJARNews.ID – Setelah sempat alot dalam proses pemilihan, akhirnya empat wakil rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dilantik, Rabu (22/4/2020). Proses pelantikan tidak digelar seperti biasanya, yakni dengan mengundang sejumlah pihak. Hal itu disebabkan larangan mengumpulkan orang banyak saat pandemi Covid-19.
Meski begitu, siapa saja bisa menyaksikan melalui akun YouTube kampus serta Google Meet. Termasuk di antaranya Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad dan Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) UMM Prof. Abdul Malik Fadjar yang tersambung melalui Google Meet.
Sekitar pukul 10.00 WIB, proses pelantikan pun dilakukan pada wakil rektor yang akan menjalankan tugas hingga 3 April 2024. Mereka di antaranya, Warek I Prof. Syamsul Arifin yang membidangi Akademik dan Pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyah, Warek II Nazaruddin Malik yang membidangi Umum, Kepegawaian, dan Keuangan.
Kemudian Warek III Nur Subeki yang membidangi Kemahasiswaan dan Alumni, serta Warek IV Sidik Sunaryo yang membidangi Kelembagaan, Sumber Daya Manusia, dan Kerjasama.
Dikukuhkannya empat orang yang menjabat sebagai warek itu merujuk pada Surat Keputusan (SK) PP nomor 0062/KEP/I.3/D/2020 tentang Perbaikan SK Pengangkatan Wakil Rektor I, II, III, dan IV UMM masa jabatan 2020-2024. Dalam SK tersebut, diungkapkan jika UMM menambah posisi warek menjadi empat.
Hal itu dibenarkan Rektor UMM Fauzan. Penambahan jabatan warek IV dilakukan untuk merespons perkembangan. Dimana ia menyebut bahwa 3 warek belum meng-cover perkembangan. “Dengan niat yang tulus dan selalu husnudzon dalam menjalankan amanah ini, Insyaallah kemajuan akan kita dapat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Majelis Diktilitbang Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad menaruh harapan besar pada semua warek. Alasannya, tantangan di depan lebih berat. Karena itu, ia berharap rektor maupun warek bisa bekerjasama dengan baik.
“Hampir semua melihat ke UMM. Jadi, UMM harus menjadi contoh yang baik bagi seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang ada di Indonesia. Menjadi acuan bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang lain,” pesan Lincolin di kediamannya.
Di sisi lain, Ketua BPH UMM Prof. Abdul Malik Fadjar bersyukur , M.Sc. dalam sambutannya berpesan agar UMM dikelola dengan baik. Sebagai sosok yang punya sejarah panjang dalam perjalanan UMM sebagai rektor tahun 1983-2000, ia merasa ikut bertanggungjawab pada Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang dijuluki kampus putih itu.
“Saya berharap, UMM dapat dikelola dengan baik. Meskipun universitas ini milik ormas besar Muhammadiyah, tapi dalam mengelolannya harus professional. Serta selalu konsisten membawa misi UMM dalam menjawab seluruh tuntutan dan tantangan,” tandas anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2015-2019.
Reporter: BRO
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.