LAMONGAN, PIJARNEWS.ID – Limbah perusahaan mencemari irigasi dan lahan pertanian masyarakat di Desa Brengkok, Kecamatan Brondong. Bahkan, tanaman padi mati yang sebentar lagi panen, mendadak kering seperti terbakar.
Menyikapi fenomena tersebut. Pengurus Kordinator Daerah Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Korda Fokal IMM) Kabupaten Lamongan, langsung datang ke lokasi memantau kondisi dan sekaligus melakukan pendampingan terhadap warga.
Wakil Ketua Bidang Pertanian dan Kemaritiman Korda Fokal IMM Lamongan, Ahmad Muthrofin mengaku miris melihat pencemaran lingkungan akibat limbah perusahaan masih saja terjadi.
“Ini sungguh sangat parah. Kami dari Fokal IMM Lamongan menyayangkan kondisi ini. Harusnya perusahaan sudah membuat analisis sebelumnya. Kalau begini kan masyarakat yang dirugikan, tanaman mereka jadi rusak dan gagal panen, akibat limbah bau dan berwarna orange ini,” ungkap pria asal Desa Sumberagung, Kecamatan Brondong ini, Rabu (16/11).
Dia menegaskan bahwa, Fokal IMM Lamongan siap memberikan advokasi dan pendampingan jika dibutuhkan masyarakat yang terkena dampak.
“Kami siap memberikan pendampingan dan advokasi. Fokal IMM Lamongan juga meminta Pemkab dan Polres Lamongan untuk segera hadir melakukan pemeriksaan ke lapangan. Kami juga meminta perusahaan untuk memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang terdampak,” tegasnya.
Forum Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Brondong, yang terdiri dari Camat, Kapolsek dan Danramil telah meninjau ke lokasi, sekaligus mengambil sampel limbah untuk diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan.
“Tim bersama, dari Muspika atau Forkopimcam sudah ke lokasi. Sudah diambil sampel, terus sudah kita sampaikan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH Lamongan), semoga hasilnya segera keluar,” kata Camat Brondong, Moh. Naim.
Sementara itu, pihak PT. Brondong Inti Perkasa (BIP) yang diduga limbahnya menjadi penyebab pencemaran lingkungan itu, sampai berita ini dinaikkan, belum ada yang bisa dikonfirmasi. (Ali/Hen)