Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 10 Jan 2021 08:57 WIB ·

Jadi Extra Crew, Warga Surabaya Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air


					Nampak suasana rumah orang tua Fadly Santrianto yang dipenuhi kerabat. (Udin/PIJARNews.ID) Perbesar

Nampak suasana rumah orang tua Fadly Santrianto yang dipenuhi kerabat. (Udin/PIJARNews.ID)

SURABAYA, PIJARNews.ID – Salah satu warga Kota Surabaya menjadi korban dalam tragedi Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (10/1/2021) kemarin. Ia adalah Fadly Satrianto.

Perihal tersebut, ayahanda korban, Sumarzen Marzuki mengaku sedih atas kejadian yang menimpa anak ketiganya beserta penumpang lainnya. Marzuki mengatakan profesi Fadly selama ini adalah sebagai kopilot dari perusahaan Nam Air, yang merupakan anak perusahaan dari Sriwijaya Air.

Ia menerangkan, pada Sabtu( 9/1/2021) malam, pihak keluarganya memperoleh telepon dari pimpinan Nam Air terkait hal tersebut. “Tadi malam direktur operasi Nam Air langsung menelpon kami dan meminta maaf karena Fadli ini bersama satu tim yang berisi 6 orang ditugasi ke Pontianak untuk membawa pesawat dari Pontianak ke tujuan lain,” ujar Marzuki kepada awak media, Minggu (10/1/2021).

Ia menambahkan, profesi Fadly adalah seorang Co Pilot. Namun, tidak pada pesawat SJ 182 itu. “Fadli ini anak saya yang ketiga yang paling kecil dan dia beroperasi menjadi kopilot sejak 3 tahun yang lalu. Sekolahnya juga di pendidikan Nam Air yang ada di Bangka Belitung,” imbuhnya.

Marzuki menegaskan, dalam pesawat yang nahas tersebut, putranya bukan sebagai co pilot seperti yang diberitakan. Ia menyebut Fadly sebagai extra crew bersama beberapa rekan seprofesinya.

“Tapi berhubung pada waktu yang ditentukan, dia menumpang atau naik pada pesawat tersebut (SJ 182), nah status dia disana adalah sebagai ekstra crew istilahnya. Jadi perusahaan yang menugasi dia ke Pontianak untuk membawa pesawat dari Pontianak ke tempat lain,” beber dia.

Dalam pemberitaan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu (9/1/2021) siang sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Dalam pesawat, terdapat 62 orang yang terdiri dari tujuh anak-anak, tiga bayi, 12 crew, dan 40 penumpang dewasa.

Pesawat SJ 182 sempat keluar jalur, menuju arah barat laut pada pukul 14.40. Lalu, pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot terkait arah terbang pesawat. Tapi, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak. (din/mad)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pemkab Cilacap Raih Penghargaan Dari BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Tengah

11 Oktober 2024 - 15:42 WIB

(Pj) Wali Kota Malang: Pola Keseimbangan Akan Membentuk Kemandirian Bagi Penerima Bantuan

9 Oktober 2024 - 19:53 WIB

Mendagri Dorong Penguatan Desa Sebagai Sentra Ekonomi Baru

9 Oktober 2024 - 19:29 WIB

Wamendes PDTT Pastikan Akan Menindak Tegas Kades Dan Perangkat Desa Yang Melakukan Korupsi Dana Desa

7 Oktober 2024 - 20:38 WIB

Peringatan HUT Ke-79 TNI, Transformasi Menuju Pertahanan Modern

5 Oktober 2024 - 19:53 WIB

Dirjen Bina Pemdes : Pentingnya Quintuple Helix Untuk Pembangunan Desa

3 Oktober 2024 - 18:09 WIB

Trending di News