BOJONEGORO, PIJARNews.ID – Usai kegiatan pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) genap tahun pelajaran 2019/2020, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 7 (MIM 7) Kenep Kabupaten Bojonegoro gelar sosialisasi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) bersama Ns. M. Fathun, S.Kep, Selasa (10/3/2020) kemarin.
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula MI Muhammadiyah 7 Kenep ini diikuti oleh seluruh siswa-siswi MI Muhammadiyah 7 Kenep.
Fathun selaku tenaga medis di Puskesmas Kecamatan Balen Bojonegoro ini dalam pemaparannya tentang virus Corona menyampaikan bahwa, masyarakat harus waspada terhadap penyakit ini, namun diharapkan tetap tenang karena semua atas kehendak Allah SWT.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa masyarakat harus waspada dengan beberapa info Hoax yang beredar di masyarakat. Misalnya saja informasi yang beredar di dunia maya tentang bawang putih dipercaya bisa mencegah penularan COVID-19. “Sejauh ini belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan hal tersebut”, ujarnya.
Kemudian ia juga menjelaskan hoax yang beredar tentang mengkonsumsi alkohol bisa mematikan virus corona. “Alkohol 70 persen memang bisa mematikan virus sehingga bisa digunakan sebagai disinfektan benda – benda/permukaan yang tercemar. Namun tidak bisa dikonsumsi karena juga mematikan bagi manusia”, paparnya.
Tidak hanya itu saja, beredar juga hoax mengenai vaksin atau obat untuk virus corona. Menurutnya semua itu belum terbukti karena masih dalam proses penelitian untuk memberikan pengobatan yang rasional dan efektif. Vaksin juga sedang dikembangkannamun belum ada yang bisa digunakan.
Hoax lain yang tak kalah aneh berikutnya adalah virus Corona dapat menular melalui paket dari China. Menurut Fathun hasil analisis data tentang coronavirus menunjukkan bahwa virus tersebut tidak bertahan lama pada permukaan benda-benda, apalagi paket yang memang dikirim berhari-hari dari China, jelasnya.
Terakhir Fathun menyampaikan, hoax yang paling membuat masyarakat ketakutan dengan virus ini adalah virus ini dapat dengan cepat menyebabkan kematian. “Hasil analisis data tentang coronavirus menunjukkan bahwa COVID-19 memiliki angka kematian sekitar 2% sampai 3%, jauh lebih rendah dari wabah lain (SARS, MERS, Swine Flu). Tidak perlu panik, tapi tetap waspada”, tegasnya.
Fathun juga menambahkan tentang gejala-gejala virus Corona. “Gejala utama virus Corona yaitu Demam atau meriang, batuk, nyeri tenggorokan dan sesak nafas. Selain itu juga diimbangi dengan nyeri kepala, pegal – pegal, nyeri otot dan diare”, imbuhnya.
Adapun penyebaran COVID-19, menurutnya yaitu lewat udara dari batuk atau bersin, menyentuh atau berjabat tangan dengan orang yang terinveksi virus corona, dan menyentuh objek yang terkontaminasi dengan virus kemudian menyentuh mulut, hidung dan mata sebelum cuci tangan.
Tidak lupa, Fathun juga menjelaskan tentang pencegahan penyebaran virus Corona, yaitu dengan melalui pengurangan Transmisi dengan cara mencuci tangan rutin dengan sabun dan air, atau handsanitizer. Terutama setelah batuk, bersin atau menggunakan toilet.
Hal yang tak kalah penting lainnya adalah mencuci tangan sebelum memegang hidung atau mulut, menggunakan masker medis/bedah di keramaian, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit dan barang personalnya, serta menggunakan masker bila merawat orang sakit.
Terapkan etika batuk dan bersin (tutup dengan tissue atau siku tangan kemudian buang tissue ketempat sampah tertutup kemudian mencuci tangan), melakukan pola hidup bersih dan sehat, memasak produk hewan sampai matang (safety food), diet sehat, istirahat cukup, dan segera mengunjungi layanan kesehatan bila ada tanda-tanda terjangkir virus Corona.
Sosialisasi diakhiri dengan pelatihan cuci tangan yang benar, dengan cara membasahi kedua tangan dengan air, kemudian menggosokan sabun ke punggung tangan dan jari-jari tangan menggunakan telapak tangan, serta menggunakan air yang mengalir dalam membasuhnya.
Reporter dan Penulis: Ahmad Khoiris Editor: Afrizky Fajar