Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 8 Jan 2021 06:49 WIB ·

Jelang PPKM, Perhimpunan Ojol Akan Membagikan Masker


					Daniel Lukas Rorong Humas PDOI Jawa Timur saat membagikan masker, hand sanitizer dan nasi bungkus pada Ojol jelang penerapan PSBB di Surabaya pada tahun 2020 lalu. (Rama/PIJARNews.ID) Perbesar

Daniel Lukas Rorong Humas PDOI Jawa Timur saat membagikan masker, hand sanitizer dan nasi bungkus pada Ojol jelang penerapan PSBB di Surabaya pada tahun 2020 lalu. (Rama/PIJARNews.ID)

SURABAYA, PIJARNews.ID – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Surabaya Raya mendapat sorotan dari Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur.

Kebijakan pemerintah yang akan dimulai tanggal 11 sampai 25 Januari 2021 tersebut telah diantisipasi, berdasarkan pengalaman penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebelumnya.

Daniel Lukas Rorong, Humas PDOI Jatim, mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, pendapatan yang diperoleh rata-rata driver online turun sampai 50 persen.

“Jika sehari, sebelum pandemi, bisa memperoleh pendapatan kotor Rp 300 ribu untuk taksi online, dan Rp 150 ribu untuk ojek online. Tapi selama pandemi, turun sampai separuhnya. Bahkan lebih,” ungkap Daniel dalam keterangan pers, Jum’at (8/1/2021) siang.

Meskipun saat itu, jumlah penumpang mengalami penurunan. Namun, lanjut Daniel, untuk jasa pengantaran makanan dan barang malah meningkat drastis.

“Faktor yang mempengaruhi diantaranya, karena pelajar dan mahasiswa belum memulai proses pembelajaran tatap muka. Padahal jumlah penumpang terbesar adalah mereka,” jelas Daniel.

Daniel berharap, kebijakan yang diputuskan oleh pihak terkait nantinya bisa pro terhadap driver online. Diantaranya bansos (bantuan sosial) berupa uang tunai, sembako, bahkan perpanjangan masa restrukturisasi bagi driver online yang masih memiliki cicilan kendaraan.

“Saat ini, driver online sendiri sudah mematuhi protokol kesehatan. Seperti taksi online yang sudah memasang sekat serta drivernya memakai masker. Hal yang sama juga bisa dijumpai pada Ojol yang semuanya dilengkapi masker selama perjalanan,” ungkapnya.

Bahkan Daniel menyarankan pada penumpang, jika tidak memakai masker, jangan segan-segan menegur driver. Bahkan memberikan catatan laporan pada aplikasi terkait hal tersebut usai perjalanan.

“Hal yang sama juga bisa dilakukan driver online. Jika mendapatkan penumpang yang tidak memakai masker saat akan melakukan perjalanan. Bahkan driver online bisa menolak, dan membatalkan perjalanan jika ada penumpangnya tidak memakai masker. Ini semua demi kebaikan bersama,” tuturnya.

Rencananya, dalam waktu dekat, PDOI Jawa Timur juga akan kembali membagi-bagikan masker pada driver online khususnya di wilayah Surabaya Raya dan Malang Raya. (ram/mad)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pemkab Cilacap Raih Penghargaan Dari BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Tengah

11 Oktober 2024 - 15:42 WIB

(Pj) Wali Kota Malang: Pola Keseimbangan Akan Membentuk Kemandirian Bagi Penerima Bantuan

9 Oktober 2024 - 19:53 WIB

Mendagri Dorong Penguatan Desa Sebagai Sentra Ekonomi Baru

9 Oktober 2024 - 19:29 WIB

Wamendes PDTT Pastikan Akan Menindak Tegas Kades Dan Perangkat Desa Yang Melakukan Korupsi Dana Desa

7 Oktober 2024 - 20:38 WIB

Peringatan HUT Ke-79 TNI, Transformasi Menuju Pertahanan Modern

5 Oktober 2024 - 19:53 WIB

Dirjen Bina Pemdes : Pentingnya Quintuple Helix Untuk Pembangunan Desa

3 Oktober 2024 - 18:09 WIB

Trending di News