Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 10 Jan 2021 09:57 WIB ·

Kapasitas RSLKI Overload, Nakes Arahkan OTG Isolasi Mandiri


					Sebanyak 28 peserta wisuda penyintas Covid-19 foto bersama. (Rama/PIJARNews.ID) Perbesar

Sebanyak 28 peserta wisuda penyintas Covid-19 foto bersama. (Rama/PIJARNews.ID)

SURABAYA, PIJARNews.ID – Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II (RSLKI), Indrapura, Surabaya, menggelar Wisuda Penyintas Covid 19 Periode Ke 201, Minggu siang (10/1/2021). 28 pasien dinyatakan sembuh dari virus corona. Sehingga, menggenapi jumlah total menjadi 5015 pasien, dengan angka kematian 0 persen.

Pilgub Jatim 2024

Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien, Radian Jadid, menyebutkan, klaster keluarga dan klaster instansi masih menjadi perhatian bagi sejumlah tenaga kesehatan Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II (RSLKI), Indrapura, Surabaya.

“Keluar masuk pasien intensitasnya semakin tinggi. Kamis lalu sampai 319 pasien. Setelah itu, tiap hari rata rata menurun menjadi hampir 300,” kata Radian.

Jika dilihat berdasarkan standard keterisian bed dari WHO, lanjut Radian, kapasitasnya sudah lebih dari 70 persen atau mengalami overload. Radian juga memaparkan, dua hari terakhir jumlah pasien di tanah air mencatatkan rekor melebihi 10 ribu.

“Pada saat morning report, bapak Laksamana Pertama Nalendra Dewa memberikan pesan. Rumah sakit ini cenderung diarahkan menjadi penanganan sedang. Baik ringan ke sedang atau sedang ke berat,” ungkapnya.

Bagi warga yang tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG), terutama ketika mendapatkan hasil positif pasca mengikuti Swab Test PCR, Radian menghimbau untuk menjalankan isolasi mandiri. Dengan sepengetahuan puskesmas setempat

“Melapor ke puskesmas, isolasi mandiri di rumah, kemudian assesment dengan didampingi puskesmas. Jadi harapannya, kami bisa memaksimalkan penanganan pasien yang gejalanya sedang, atau menuju berat,” tuturnya.

“Karena RSLKI penyangga rumah sakit umum yang ada. Ini sebagai buah upaya untuk menekan angka kematian karena tidak tertangani pasien,” jelasnya.

Faktor liburan, pola makan, dan kegiatan berkerumun masih menjadi penyebab masyarakat terpapar virus. Bahkan, kata Radian masyarakat juga banyak yang sudah jenuh menjalankan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

“Kalau blusukan masyarakat tanpa memakai masker maupun face shield, anak anak main sembarangan. Dari klaster anak banyak kami terima. Puluhan anak anak bersama orang tuanya masuk kesini,” ujarnya. (ram/mad)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Wamendes PDTT Pastikan Akan Menindak Tegas Kades Dan Perangkat Desa Yang Melakukan Korupsi Dana Desa

7 Oktober 2024 - 20:38 WIB

Peringatan HUT Ke-79 TNI, Transformasi Menuju Pertahanan Modern

5 Oktober 2024 - 19:53 WIB

Dirjen Bina Pemdes : Pentingnya Quintuple Helix Untuk Pembangunan Desa

3 Oktober 2024 - 18:09 WIB

KPPN Kudus Telah Menyalurkan 84,22% Dana Desa Sejak Januari Hingga September 2024

2 Oktober 2024 - 20:35 WIB

Masuki Musim Hujan, BPBD Trenggalek Pastikan Distribusi Air Bersih Tetap Dilanjutkan

2 Oktober 2024 - 20:18 WIB

Dampak Kekeringan Di Kabupaten Pasuruan Meluas, BPBD Segera Droping Air Bersih

1 Oktober 2024 - 20:01 WIB

Trending di Lingkungan