MALANG, PIJARNEWS.ID – Bagian Pengembangan al-Islam Kemuhammadiyahan (BP AIK) dan Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan program Kuliah Ahad Subuh (KAS). Program ini merupakan kegiatan AIK non reguler yang telah dijalankan sejak tahun 2018 diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa UMM dalam bentuk kajian keislaman.
Kegiatan KAS dilaksanakan selama enam kali pertemuan, yakni tanggal 5, 12, 19, 26 Mei dan 2, 9 Juni 2024 mendatang. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 03.00 WIB ini diawali dengan sholat Subuh berjamaah lalu dilanjutkan dengan kajian yang dihadiri oleh ribuan mahasiswa UMM yang sedang menempuh matakuliah AIK II (Ibadah Muamalah) dan AIK IV (Islam dan IPTEKS).
Wakil Rektor V Universitas Muhammadiyah Malang Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si. didapuk menjadi pemateri KAS pada Minggu (5/5/2024) kemarin. Bertempat di Masjid AR Fachruddin, ia menyampaikan materi tentang membangun kepemimpinan berkarakter.
“Pemimpin itu patron. Ia melindungi, memberi dukungan dan memelihara hubungan. Sedangkan kepemimpinan merupakan tindakan yang merepresentasikan aktivitas pemimpin,” ungkap tim pengembang Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah ini.
Kemudian dia menjabarkan bahwa al-Qur’an menyebut pemimpin dalam beberapa istilah, khalifah (QS al-Baqarah : 30), ulil amri (QS. an-Nisa : 59), imam (QS. al-Furqan: 74), dan wali (QS. al-Maidah : 51 & 55). Adapun dalam hadis disebut ra’i dan amir.
Islam juga memberikan petunjuk kepada umat manusia dalam memilih pemimpin yang dapat dijadikan teladan. Tri menjelaskan bahwa yang berhak menjadi pemimpin adalah mereka yang memiliki aqidah yang benar, memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas, memiliki akhlak yang mulia, memiliki kecakapan manajerial dan administratif dalam mengatur berbagai urusan, memiliki passion untuk perubahan, dan memiliki keberanian untuk memutuskan.
“Dari berbagai tipe pemimpin yang ada maka kesuksesan pemimpin bergantung dengan diri masing-masing, sesuai seninya dan yang paling penting kembali kepada tuntunan Islam,” tegasnya.
Lebih lanjut Tri memaparkan keberhasilan mahasiswa didasarkan pada hubungan antara empat faktor: kepribadian, interaksi sosial, prestasi akademik, dan karier. Tri juga berpesan agar seluruh peserta KAS untuk selalu menjadikan akhlak Rasulullah sebagai teladan dalam memanage diri, yakni Siddiq, Fatanah, Tabligh dan Amanah.
“Jangan jadikan SKS sistem kebut semalam sebagai kebiasaan mahasiswa. Itulah kepemimpinan. Latih dan manage diri dengan baik agar segala tujuan dapat dicapai,” tutupnya.