Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

News · 7 Mei 2020 07:15 WIB ·

Mahasiswa Ekspresikan Pandemi dengan Lukisan dan Puisi


					EKSPRESI: Prima Amrul Yaddin membuat karya lukisan bernama Perbesar

EKSPRESI: Prima Amrul Yaddin membuat karya lukisan bernama "Bumiku" untuk situasi pandemi. (Agiel LP/PIJARNews.ID)

SURABAYA, PIJARNews.ID  – Virus Corona beberapa bulan terakhir menjadi perhatian dunia, tak sedikit dari masyarakat yang menggambarkannya lewat karya tulis maupun seni lukis atau video-video animasi. Hal tersebut juga dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, dengan membuat lukisan tentang pandemi virus Corona. Lukisan itu, ia beri nama Bumiku.

Pilgub Jatim 2024

Lukisan yang menggambarkan keadaan bagaimana kondisi pandemi saat ini, dibagikan oleh Prima Amrul Yaddin, Mahasiswa S1 program studi Pendididikan Agama Islam melalui status sosial medianya, Rabu (07/05/2020).

Saat dihubungi, Prima menjelaskan arti lukisan tersebut, “Langit yang redup bagaikan atap kita, mata satu diibaratkan manusia yang memandang pandemi dengan sebelah mata atau menyepelekan pandemi. Sedangkan gambar bumi dalam mata yang menangis ibarat bumi yang hanya bisa membisu namun merasakan kondisi pandemi, lalu gelombang air diibaratkan manusia yang saling menguatkan satu sama lain”, jelasnya.

Prima juga menambahkan, kesukaannya dalam seni melukis telah lama ia lakukan. “Saya suka melukis sejak lama, ya ketika tidak ada kerjaan, atau sedang bosan, dari pada diam saja di rumah”, ucapnya.

Selain itu, Prima juga menulis sebuah puisi yang juga berjudul Bumiku. Melalui puisi tersebut, ia mengungkapkan akibat pandemi virus corona telah membuat banyak manusia menjadi gelisah. Lewat puisi itu, ia berharap bumi akan kembali baik-baik saja. Berikut puisi yang dituliskan Prima secara lengkap:

“Apa kabar bumiku? bumi ibu pertiwi apa sudah mulai membaik atau menjadi memburuk, pagi ini aku sedang berdialog dengan alam semesta, semoga mereka tidak membenci para manusia pendosa.

Ketika langit mulai meredup dan tangisan mulai turun, saat manusia gelisah hanya bisa terdiam dan berdo’a kepada yang maha kuasa.

Tuhan…. Mengapa ketika aku mulai tumbuh dewasa, bumiku mulai menua, aku hanya bisa merintihkan sebuah kata ampunan, saat langit dan bumi merintihkan sebuah kata keluhan karena perbuatan.

Semoga bumiku seperti yang dulu, bumi yang selalu aku lintasi tanpa ada rasa kehawatiran, di setiap langkahku dan untuk langit yang selalu aku tunggu, untuk melihat karya-Mu saat datangnya malam.

Lekas sembuh bumiku.”

Reporter: Agiel LP Editor: Afrizky Fajar

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Dirjen Bina Pemdes : Pentingnya Quintuple Helix Untuk Pembangunan Desa

3 Oktober 2024 - 18:09 WIB

KPPN Kudus Telah Menyalurkan 84,22% Dana Desa Sejak Januari Hingga September 2024

2 Oktober 2024 - 20:35 WIB

Masuki Musim Hujan, BPBD Trenggalek Pastikan Distribusi Air Bersih Tetap Dilanjutkan

2 Oktober 2024 - 20:18 WIB

Dampak Kekeringan Di Kabupaten Pasuruan Meluas, BPBD Segera Droping Air Bersih

1 Oktober 2024 - 20:01 WIB

Mendes PDTT: Desa Wisata Itu Tidak Hanya Indah, Tetapi Juga Memberikan Rasa Nyaman

29 September 2024 - 21:11 WIB

9 Desa Di Kabupaten Malang Alami Kekeringan

27 September 2024 - 20:48 WIB

Trending di News