TRENGGALEK, PIJARNEWS.ID – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Yohanes Triadi Atmono memastikan distribusi air bersih ke 61 desa terdampak kekeringan tetap dilanjutkan kendati saat ini memasuki musim hujan.
“Air bersih terus kami salurkan sesuai permintaan desa yang terdampak kekeringan. Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Trenggalek beberapa hari terakhir belum banyak berpengaruh terhadap ketersediaan air bersih di desa-desa tersebut,” ujarnya di Trenggalek pada Rabu (2/10/2024).
Untuk itu, menurutnya, kesiagaan bencana kekeringan kini ditingkatkan. Pasalnya, jumlah desa yang terdampak kekeringan tahun ini lebih banyak ketimbang tahun lalu.
“Tahun ini tercatat ada 61 desa yang sudah mengajukan permintaan bantuan air bersih. Jumlah ini lebih banyak ketimbang desa yang mengalami krisis air pada tahun 2023, yakni 56 desa,” ungkapnya sebagaimana dikutip Antara.
Akibat kekeringan di 61 desa itu, sebanyak 29.640 jiwa dari 12.485 kepala keluarga mengalami krisis air bersih. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga, petugas telah mendistribusikan sebanyak 730 tangki air bersih dengan kapasitas masing-masing 6 ribu liter.
“Selain itu, kami juga telah mendistribusikan 195 terpal, 813 jerigen, 237 tandon, dan 44 tandon lipat,” ucapnya sebagaimana dikutip Antara.
Menurut dia, rata-rata kondisi sumber air di daerah terdampak mengering sehingga tidak lagi bisa diakses warga. Ia berharap hujan segera turun sehingga kekeringan dapat ditanggulangi. Namun, pihaknya juga mengimbau warga agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
“Beberapa waktu lalu memang sempat hujan namun belum bisa menanggulangi kekeringan,” katanya.
Ia menyebutkan wilayah terdampak kekeringan yakni Kecamatan Panggul sebanyak 15 desa meliputi Desa Terbis, Besuki, Ngrencak, Karangtengah, Nglebeng, Kertosono, Banjar, Manggis, Panggul, Tangkil, Wonocoyo, Depok, Bodak, Ngrambingan, dan Gayam. Kecamatan Tugu meliputi Desa Pucanganak, Nglinggis, Dermosari, Ngepeh, Prambon, Winong, Duren, dan Gading.
Kemudian Kecamatan Trenggalek meliputi Desa Ngares, Sumberdadi, Karangsuko, Sukosari, Parakan, Dawuhan, dan Kelurahan Tamanan. Kecamatan Pogalan meliputi Desa Ngulanwetan, Pogalan, Gembleb, Ngadirejo, Ngulankulon, Wonocoyo, dan Bendorejo.
Selanjutnya Kecamatan Pule meliputi Desa Tanggaran dan Sukokidul, Kecamatan Suruh meliputi Desa Mlinjon dan Wonokerto, Kecamatan Durenan meliputi Desa Sumberejo dan Gador, Kecamatan Munjungan yakni Desa Ngulungwetan, serta Desa/Kecamatan Watulimo.
Wilayah terdampak kekeringan lainnya, lanjut Triadi, adalah Kecamatan Dongko meliputi Desa Pandean, Cakul, Watuagung, dan Ngerdani, Kecamatan Karangan meliputi DesaJatiperahu, Ngentrong, Jati, dan Kayen, Kecamatan Bendungan meliputi Desa Sengon, Srabah, Depok, dan Masaran, serta Kecamatan Gandusari meliputi Desa Wonanti, Ngrayung, Sukorejo, dan Wonorejo.