MOJOKERTO, PIJARNEWS.ID – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengingatkan para pendamping desa di Indonesia bahwa aspek kultural merupakan jati diri mereka yang harus dijaga.
“Aspek kultural ini jadi jati diri pendamping desa, jadi harus tetap dijaga dan dipertahankan,” ujarnya saat bertemu pendamping desa dari Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan, di Royal Trawas pada Sabtu (17/8/2024).
Sebelumnya, ia menyampaikan contoh dari wujud aspek kultural yang menjadi jati diri pendamping desa adalah mereka harus merepresentasikan budaya dan kultur dari masyarakat desa yang didampingi.
Dalam kesempatan yang sama, ia mengapresiasi kinerja para pendamping desa atau yang dikenal sebagai Tim Pendamping Profesional (TPP) itu. Menurutnya, sejauh ini pendamping desa di Indonesia telah bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Saya mengapresiasi kerja pendamping desa yang selama ini sudah pada jalur yang benar, sesuai situasi dan kebutuhan,” katanya.
Dalam pertemuannya dengan para pendamping desa di Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan itu, ia didampingi oleh sejumlah pihak, di antaranya Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendes PDTT Luthfiyah Nurlaela, Sekretaris BPSDM Rosyid, dan Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat Kemendes PDTT, Nursaid.
Sebelum bertemu dengan para pendamping desa, para rombongan mengunjungi Desa Wisata Ketapanrame untuk melihat langsung destinasi wisata dan fasilitas yang ada di sana.