JAKARTA, PIJARNews.ID – Usai diguncang gempa bermagnitudo 6,2 SR pada Jumat (15/1/2021) dini hari, BMKG mengimbau masyarakat Sulbar dan sekitarnya agar tetap waspada dengan gempa susulan yang kemungkinan akan terjadi, kendati kekuatan gempa tak sebesar sebelumnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai ada keanehan dengan gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Majene dan Mamuju, Provinsi Sulbar.
Daryono selaku Koordinator bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan bahwa dirinya terus mengamati aktivitas gempa di perbatasan Majene dan Mamuju sejak 14-16 Januari 2021. Dalam temuannya, ia mendapati bahwa produktivitas gempa susulannya sangat rendah. Padahal, stasiun seismik BMKG sudah tersebar di Provinsi Sulbar secara merata, sehingga gempa dengan magnitudo kecil pun dapat terekam dengan jelas.
“Namun hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa gempa Majene ini memang ‘miskin’ gempa susulan,” katanya dalam cuitannya di Twitter, Sabtu (16/1/2021).
Menurutnya, fenomena ini aneh dan tidak sebagaimana mestinya. Gempa kuat di kerak dangkal dengan Magnitudo 6,2 harusnya diikuti dengan banyak gempa susulan. Namun, hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga hari kedua pasca gempa utama 6,2 SR hingga saat ini baru terjadi 23 kali gempa susulan.
“Namun hasil pantauan langsung BMKG menunjukkan hingga hari kedua pascagempa utama 6,2 hingga saat ini baru terjadi 23 kali gempa susulan,” ujarnya.
Dengan minimnya aktivitas gempa susulan ini diduga masih tersimpannya medan tegangan yang belum sepenuhnya keluar, sehingga masih ada kemungkinan terjadinya gempa signifikan dikemudian hari. Karenanya ia mengimbau kepada masyarakat khususnya warga Sulbar agar senantiasa waspada dengan kemungkinan buruk yang mungkin akan terjadi.
“Fenomena ini membuat kita menaruh curiga, sehingga lebih baik kita patut waspada,” kata Daryono. (fzi/mad)