Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

News · 18 Feb 2020 13:07 WIB ·

Musycab Bersama dan Diskusi Istimewa AMM di Garut


					Susana Musycab PCPM Blubur Limbungan. (Yasfi/PIJARNews.ID) Perbesar

Susana Musycab PCPM Blubur Limbungan. (Yasfi/PIJARNews.ID)

GARUT, PIJARNews.ID – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Blubur Limbangan Kabupaten Garut kembali mengadakan diskusi rutin “Dua Mingguan” pada Ahad (16/2/2020), yang diselenggarakan di gedung Madrasah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Blubur Limbangan dan dihadiri sekitar 40 orang.

Pilgub Jatim 2024

Diskusi yang telah memasuki jilid ke tiga ini menghadirkan Chepi selaku Sekretaris Umum Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Garut, dengan Eka Kumalasari selaku Ketua Umum Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Garut.

Sesuatu yang menjadi pembeda pada diskusi ini yaitu bertepatan dengan pembukaan Musyawarah Cabang (Musycab) Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) dan Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Blubur Limbangan Kabupaten Garut.

Dalam kesempatan kali ini, Eka Kumalasari menjelaskan tantangan aktivitas bagi perempuan muda. “Aktivis Nasyiah rata-rata merupakan mama muda (Mahmudah) yang memiliki waktu sempit untuk berorganisasi. Namun justru peran perempuan menjadi sangat sentral dalam peradaban,” ungkapnya.

Ia juga mencontohkan, dalam keluarga kalau suami sedang rungsing istri tetap tenang, dan keluarga akan tetap baik-baik saja. Namun kalau yang rungsing itu istri, maka manajemen rumah tangga akan berantakan. Tidak hanya itu, Eka juga menjelaskan bahwa pentingnya kader Nasyiah membangun “Keluarga Tanggah Muda” yang mana keluarga tersebut dapat disesuaikan dengan apa yang sudah dirumuskan oleh Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah.

Hal yang berbeda diungkapkan Chepi, menurutnya tantangan dari angkatan muda di Indonesia ialah bonus demografi di negara ini. “Maka penting bagi kita untuk belajar dari China, Jepang dan Jerman. Bonus demografi sukses dimanfaatkan oleh mereka untuk menjadi raja ekonomi dunia,” ujarnya. Dia juga menambahkan bahwa pentingnya optimisme individu yang dimiliki oleh kader Muda Muhammadiyah, sehingga akan terhimpun menjadi optimisme kolektif dalam organisasi.

Foto bersma formatur PCNA Blubur Limbungan dengan utusan PDNA. (Yasfi/PIJARNews.ID)

Tidak kalah dengan narasumber, Rudianto Palindih Ketua PCM Limbangan berpesan tentang pentingnya menjaga moralitas di antara angkatan muda, untuk memabangun dakwah serta keilmuan di wilayah Blubur Limbangan. Selanjutnya apresiasi juga diberikan oleh Saepudin atas kehadiran PDPM dan PDNA, yang berkenan untuk berbagi ilmu serta wawasan dan mengawal terselenggaranya Musycab PCPM dan PCNA Blubur Limbangan.

Sedangkan Musycab kali ini, mereka menghasilkan pimpinan baru, Yazfi Alam Alhaq sebagai Ketua Umum PCPM Blubur Limbangan dan Syifa Rahmi Utami sebagai Ketua Umum PCNA Blubur Limbangan.

Reporter: Yasfi Penulis: Yasfi Editor: Afrizky Fajar

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Wamendes PDTT Pastikan Akan Menindak Tegas Kades Dan Perangkat Desa Yang Melakukan Korupsi Dana Desa

7 Oktober 2024 - 20:38 WIB

Peringatan HUT Ke-79 TNI, Transformasi Menuju Pertahanan Modern

5 Oktober 2024 - 19:53 WIB

Dirjen Bina Pemdes : Pentingnya Quintuple Helix Untuk Pembangunan Desa

3 Oktober 2024 - 18:09 WIB

KPPN Kudus Telah Menyalurkan 84,22% Dana Desa Sejak Januari Hingga September 2024

2 Oktober 2024 - 20:35 WIB

Masuki Musim Hujan, BPBD Trenggalek Pastikan Distribusi Air Bersih Tetap Dilanjutkan

2 Oktober 2024 - 20:18 WIB

Dampak Kekeringan Di Kabupaten Pasuruan Meluas, BPBD Segera Droping Air Bersih

1 Oktober 2024 - 20:01 WIB

Trending di Lingkungan