Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 12 Agu 2020 05:50 WIB ·

Peristiwa Pemukulan Kaprodi Terhadap Wadir Pascasarjana di Uinsa


					Dr. Ahmad Nur Fuad usai melaporkan perkara kekerasan ke Polrestabes Surabaya - (Arifin/PIJARNews.ID). Perbesar

Dr. Ahmad Nur Fuad usai melaporkan perkara kekerasan ke Polrestabes Surabaya - (Arifin/PIJARNews.ID).

SURABAYA, PIJARNews.ID – Telah terjadi peristiwa pemukulan Dosen di UIN Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya, Senin (10/8). Pemukulan itu dilakukan oleh Suis Kaprodi Magister Studi Islam kepada Ahmad Nur Fuad Wakil Direktur Pascasarjana.

Pilgub Jatim 2024

Dengan adanya Peristiwa itu, jajaran Uinsa telah melakukan rapat internal. Tetapi rapat tersebut belum menemukan titik terang.

Wakil Rektor Uinsa Prof. Dr. Abu Azzam Al Hadi M.Ag, saat dimintai keterangan oleh media, masih menutupi masalah pemukulan yang dilakukan oleh Kaprodi Magister Studi Islam itu. Ia beralasan belum bisa mengungkapkan keputusan yang telah dilakukan oleh pihak senator Uinsa.

“Ini enggak bisa dibuka, masih rahasia”, jawabnya saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (11/8).

Abu Azzam Al Hadi juga menjelaskan, kasus pemukulan itu masih dalam proses di internal kampus. Tetapi, kedua pihak yang bersangkutan sudah dipanggil oleh Rektor.

“Sudah dipanggil pak rektor, untuk keputusannya saya tidak tahu”, jelasnya.

Ahmad Nur Fuad yang menjadi korban pemukulan itu menjelaskan, kejadian itu terjadi pada Senin (10/8) pukul 09.00 pagi.

“Ketua kaprodi magister studi Islam yang namanya Dr. Suis tiba-tiba masuk keruangan saya. Kemudian duduk di kursi, lalu ngomong jika pasca ini sudah tidak harmonis, karena ia sebagai kaprodi merasa harga dirinya direndahkan atau diinjak-injak”, tuturnya.

Nur Fuad mengugkapkan, pelaku mengagap mengambil keputusan yang tidak melibatkan prodi tetang rencana kegiatan mahasiswa S2 yang mendapat beasiswa Kemenpora.

“Dia kemudian memukul saya beberapa kali, saya tidak menghitung secara pasti, tetapi lebih dari lima kali pukulan”, ungkapnya.

Setelah dipukul, Nur Fuad berusaha menjelaskan, tetapi pelaku sudah tidak bisa menerima dan masih bersih kokoh dengan pendapatnya.

“Kemudian saya menceritakan kepada direktur pasca, lalu direktur pasca mengarahkan saya menempuh jalur hukum”, pungkasnya.

Reporter: Arifin Editor: Ahmad

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Dirjen Bina Pemdes : Pentingnya Quintuple Helix Untuk Pembangunan Desa

3 Oktober 2024 - 18:09 WIB

KPPN Kudus Telah Menyalurkan 84,22% Dana Desa Sejak Januari Hingga September 2024

2 Oktober 2024 - 20:35 WIB

Masuki Musim Hujan, BPBD Trenggalek Pastikan Distribusi Air Bersih Tetap Dilanjutkan

2 Oktober 2024 - 20:18 WIB

Dampak Kekeringan Di Kabupaten Pasuruan Meluas, BPBD Segera Droping Air Bersih

1 Oktober 2024 - 20:01 WIB

Mendes PDTT: Desa Wisata Itu Tidak Hanya Indah, Tetapi Juga Memberikan Rasa Nyaman

29 September 2024 - 21:11 WIB

9 Desa Di Kabupaten Malang Alami Kekeringan

27 September 2024 - 20:48 WIB

Trending di News