Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Kriminal · 10 Mar 2021 12:58 WIB ·

Polsek Rungkut Ciduk 4 Pelaku Begal di Bawah Umur


					Jajaran Satreskrim Polsek Rungkut meringkut komplotan pelaku begal yang masih di bawah umur. (Rama/PIJARNEWS.ID) Perbesar

Jajaran Satreskrim Polsek Rungkut meringkut komplotan pelaku begal yang masih di bawah umur. (Rama/PIJARNEWS.ID)

SURABAYA, PIJARNEWS.ID – Demi mendapatkan penghasilan banyak dengan jalan yang pintas, sejumlah anak dibawah umur nekat menjadi begal di Outer East Ring Road (OERR), Gunung Anyar, Surabaya. Keempat pelaku berhasil ditangkap Polsek Rungkut.

Pilgub Jatim 2024

Kanit Reskrim Polsek Rungkut, Iptu Djoko Soesanto, menjelaskan, komplotan anak anak ini terjadi pada akhir tahun 2019. Awalnya, polisi berhasil menangkap dua dari empat pelaku. Pada saat penangkapan, pelaku lainnya berhasil melarikan diri.

“Setelah perkaranya kami tindak lanjuti. Sebagian teman temannya yang kabur sudah kami amankan. Sehingga, totalnya menjadi empat orang yang masih anak anak,” ungkapnya, Rabu (10/3/2021).

Sasarannya, lanjut Iptu Djoko, sebagian besar anak anak sebaya berjenis kelamin laki laki. Modusnya, pelaku bekerja secara berkelompok, lalu berpura pura mengaku sebagai orang yang pernah dianiaya oleh korban.

“Mereka kerjanya bergantian, saling tukar posisi. Mereka membohongi seolah olah habis dipukul oleh korban. Pasti korbannya takut lalu menyerahkan barang barangnya. Kalau menolak mereka merampas barang milik korban dengan menganiayanya,” tuturnya.

Iptu Djoko menyebut, komplotan tersebut memilih waktu malam hari, dalam melancarkan aksi kejahatannya. Setelah dirampas, barang berharga itu dijual melalui media sosial.

“Pelaku tidak menggunakan senjata tajam maupun senjata api. Hasil penjualannya digunakan untuk kebutuhan minum minuman keras,” terangnya.

“Salah satu pelaku masih sekolah. Sementara pelaku lainnya sudah putus sekolah,” imbuhnya.

Memang, kata Iptu Djoko, kebanyakan tersangka memiliki latar belakang broken home. Bapak ibunya bercerai lalu menikah lagi. Sehingga, dari segi pemantauan yang dilakukan oleh keluarga sangat berkurang.

“Ketika melakukan pemeriksaan terhadap anak yang terjerat masalah pidana, pasti melibatkan Lembaga Bantuan Hukum. Tiap kejadian pasti kami hubungi dan memintanya sebagai pendampingan. Keluarga juga dilibatkan. Ibunya atau Ayahnya diundang juga pemeriksaan dilengkapi bukti otentik berupa akta kelahiran, Kartu Keluarga dan Ijazah,” jelasnya.

Terkait data kriminalitas di Wilayah Rungkut, Iptu Djoko memaparkan, pihaknya sejauh ini telah menangani tiga berkas kasus serupa. Tentunya, berkas penanganan empat pelaku begal itu dipilah karena usianya masih anak anak. Supaya, menimbulkan efek jera.

“Kalau disini kebanyakan modusnya membohongi korban dengan berpura pura mengalami kekerasan. Padahal, korban tidak merasa melakukannya,” paparnya.

“Keempat pelaku itu bukan geng. Mereka melakukan kejahatan spontan. Angka kriminalitas dengan melibatkan anak sebagai pelaku sejauh ini masih sedang. Karena pelaku sudah kami ungkap masih anak anak,” lanjutnya.

Sebagai aparat penegak hukum, Iptu Djoko menghimbau kepada masyarakat, agar hati hati terhadap perilaku anak setiap hari. Kita tidak tahu anak itu dirumah baik tapi ketika mencari teman di luar ternyata karakternya bisa membawa pengaruh negatif.

“Kita cuma tahu sebatas di rumah tapi bagaimana dengan kegiatan diluar. Kami harap masyarakat kalau memang anaknya sudah mempunyai perilaku yang berbeda, misal mempunyai tindik atau tato segera ditindak lanjuti. Saya selaku aparat penegak hukum prihatin anak seusia dini dibawah 17 tahun, tapi tatonya sebadan. Apakah orang tua benar benar tidak perhatian sama anak. Mari sama sama saling menjaga untuk anak. Karena mereka generasi muda kita untuk kedepan,” pungkasnya. (ram/mad)

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Kemenparekraf akan Selenggarakan Fordeswita 2024 Di Tiga Provinsi

19 September 2024 - 13:56 WIB

18 Desa Di Jawa Barat Dicanangkan Sebagai Desa Ramah Pelayanan Publik

19 September 2024 - 06:23 WIB

Kemendes PDTT: Penggunaan Dana Desa harus sesuai karakteristik masing-masing wilayah

19 September 2024 - 06:16 WIB

Beti Dewi, Tingkatkan Perekonomian Desa Wisata

13 September 2024 - 23:11 WIB

Satu Dekade Dana Desa, Apakah Kesejahteraan Masyarakat Desa Meningkat?

12 September 2024 - 06:22 WIB

Pemkab Serang Luncurkan 100 Perpustakaan Desa Digital

12 September 2024 - 06:16 WIB

Trending di News