SURABAYA, PIJARNews.ID – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily, menyayangkan terjadinya premanisme di kampus. Aksi pemukulan terhadap Acmad Nur Fuad Wakil Direktur Pasca Sarjana Uinsa Surabaya menurutnya harus segera diusut tuntas oleh Kemenag.
“Ini untuk menegakan disiplin dan etika akademik di Uinsa yang berada di bawah naungan Kemenag”, ungkap Ace Hasan Syadzily saat memberikan keterangan kepada wartawan, Jum’at (14/8).
Polisitisi Partai Golkar ini menyesalkan masih terjadinya cara-cara premanisme dalam dunia akademik. Apalagi, sambung dia, peristiwa itu melibatkan staf pengajar yang seharusnya memberikan teladan dan contoh yang baik bagi mahasiswanya.
“Saya sangat prihatin atas kejadian pemukulan tersebut”, ucapnya.
Dikemukakan juga, apa pun masalahnya, jika di dalam kampus seharusnya dapat diselesaikan dengan dialog dan musyawarah. Dunia kampus, menurut dia, tempat perdebatan dan argumentasi.
”Bukan tempatnya kampus digunakan untuk pukul memukul”, ucapnya.
Untuk itu, tambah Ace Hasan Syadzily, pihak kampus maupun aparat hukum hendaknya menyelesaikan perkara tersebut dengan tuntas dan cepat. ‘’Harus diselesaikan melalui proses yang telah ada. Ini dimksudkan agar kasus serupa tidak terulangi lagi,’’ pungkasnya.
Reporter: Arifin Editor: Sultan Al Farisy