LAMOMGAN, PIJARNews.ID – Pondok Pesantren Karangasem, Lamongan, Jawa Timur, memutuskan untuk mempercepat perpulangan di tengah wabah virus Corona (Covid-19). Santri dipulangkan sejak kemarin, Jum’at (27/03/2020).
Bukan tanpa sebab, alasan dipulangkannya para santri Ponpes Karangasem demi mencegah penularan Covid-19, serta menindaklanjuti Keputusan Presiden yang meniadakan Ujian Nasional tahun 2020, mulai tingkat dasar (SD/MI), menengah pertama (SMP/MTs) maupun tingkat menengah atas (MA/SMA).
Ustaz Nur Hasinullah, sebagai pembina santri putra menjelaskan, bahwa sebelum dipulangkan, seluruh santri telah diisolasi selama satu minggu penuh, dan tidak diperbolehkan keluar selain untuk kepentingan mendesak. Selain itu, santri juga diwajibkan untuk menjaga kebersihan dan wajib mengikuti senam pagi.
“Hal itu dimaksudkan untuk mencegah penyebaran pandemi, serta santri harus menjaga imunitas tubuh agar tetap sehat dan bugar,” terangnya.
Adapun perpulangan santri ini berlaku hingga bulan Juni mendatang, dan jadwal kembali telah ditetapkan pada (2/6/2020) hingga sore hari. Namun untuk Staff Organisasi Pelajar Pondok Karangasem (OPPK), sehari sebelumnya harus sudah kembali ke Pondok (1/6/2020).
“Dengan melihat situasi dan kondisi saat ini, artinya pada tahun ini agenda pondok selama bulan Ramadhan, seperti ujian diniyah dan pekan dakwah menjadi ditiadakan,” imbuh Ustaz Nur.
Sedangkan untuk teknis penjemputan santri, Ponpes telah membuat prosedur yang harus ditaati, seperti wajib dijemput oleh walinya dan larangan untuk berjabat tangan. Lalu bagi santri yang dijemput dengan memakai mobil, Ponpes telah menyediakan tempat parkir khusus.
Selain itu wali santri tidak diperkenankan masuk pada area Pondok, dan mereka dianjurkan memakai masker. Hal ini dilakukan Yayasan karena mematuhi protokol kesehatan dan pencegahan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ustaz Nur juga menjelaskan, meskipun dipulangkan sebelum waktunya, Ponpes tetap memberikan tugas saat kembali ke rumah masing-masing, agar para santri tetap produktif meskipun libur. “Biasanya, setiap santri baru bisa mengantongi surat jalan untuk pulang, setelah melaksanakan seluruh ujian diniyah dan UAS pada minggu pertama bulan ramadhan,” paparnya.
Namun saat ini karena situasi yang tak memungkinkan, maka sebagai gantinya setiap santri diberi lembar kegiatan semester genap, lembar tugas dirumah. Hal ini diharapkan agar santri tetap produktif selama di rumah, dan mengisi kegiatan yang bermanfaat.
Reporter dan Penulis: R. Fauzi Fuadi Editor: Suhartatok