MALANG, PIJARNews.ID – Tradisi tahunan pemberian tanda prestasi bagi dosen dan karyawan berprestasi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali diselenggarakan, Selasa (19/5/2020) siang. Dalam kesempatan yang sama, UMM juga menyerahkan tanda bakti 25 tahun atau lebih bagi dosen dan karyawannya.
Rencana penyerahan tanda prestasi dan bakti ini sebelumnya diberikan dalam momentum Hari Pendidikan Nasional 2 Mei lalu. Karena Corona, penyerahan tanda apresiasi ini tertunda dan diselenggarakan saat ini dengan protokol kesehatan yang ketat.
Peraih dosen berprestasi tingkat universitas antara lain: Peringkat pertama Zulfatman, M.Eng., Ph.D., dosen di Fakultas Teknik/ Teknik Elektro; Peringkat kedua Dr. Atok Miftachul Hudha, M.Pd., dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Biologi), dan; Peringkat tiga Gonda Yumitro, S.IP., MA., dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/ Hubungan Internasional.
Bagi pemenang dosen berprestasi tersebut berhak mengikuti kompetisi Pemilihan Dosen Berprestasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Jawa Timur.
Sementara untuk tenaga kependidikan berprestasi diraih antra lain: Peringkat pertama Agus Santoso, S.Sos. (Biro Kemahasiswaan); Peringkat kedua Slamet Supriyadi (Biro Administrasi Keuangan); Peringkat tiga Misbahudin Arif (Laboratorium Komputasi dan Bisnis); Peringkat harapan pertama Muh. Hasyim Musthofa, SE. (Biro Hukum dan Kepegawaian); Peringkat harapan kedua Imron Rosadi, A.Md. (Fakultas Hukum) dan Nur Ishmah, S.IP. (UPT. Perpustakaan).
Secara bergantian, para Wakil Rektor serta pejabat struktural UMM menyerahkan piagam penghargaan. Acara penyerahan Tanda Prestasi Dosen dan Karyawan Berprestasi ini disiarkan secara langsung di channel YouTube UMM, UMMTube.
Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd dalam sambutan dan pengarahannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para peraih penghargaan. “Saya atas nama pimpinan UMM mengucapkan terimakasih banyak, bapak dan ibu tetap beristiqomah untuk menjalankan tugas dan kewajiban. Mudah-mudahan semangat yang bapak ibu tunjukan dicatat sebagai ibadah dan prestasi di hadapan Allah s.w.t.”, kata Fauzan.
Lebih lanjut Fauzan menyebut, tiap dari civitas akademika UMM adalah representasi institusi. “Konsekuensi logis dari itu semua adalah kita harus menjadi ibrah, menjadi ustaz, dan uswah. Kita harus bisa mengambil peran-peran strategis di masyarakat. Harus menjadi orang yang mampu dibanggakan. Tidak hanya di sisi akademik, tapi juga di non-akademik”, ungkapnya.
Ditegaskan Fauzan lagi, selain dicatat sebagai bentuk apresiasi institusi, penghargaan ini sekaligus memberikan peringatan kepada civitas akademika. “UMM hanya menuntut satu, yakni sadar bahwa UMM tempat kita mengabdi adalah sebuah amal usaha Muhammadiyah. Muhammadiyah visi utamanya adalah amar ma’ruf dan nahi munkar”, pungkasnya.
Reporter: BRO
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.