TIMIKA, PIJARNews.ID – Pasca tewasnya pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kali Kopi Hengky Wanmang oleh tim penindakan Satuan Tugas Operasi Nemangkawi 16 Agustus 2020 lalu, berdampak besar terhadap KKB Kodap 3 Mimika saat ini.
Berdasarkan informasi yang telah disampaikan oleh Kapolres Mimika saat press release usai penindakan di Markas Kali Kopi Agustus 2020 lalu, bahwa Hengky Wanmang merupakan salah satu inisiator lapangan KKB Kali Kopi.
Berhasilnya Operasi Nemangkawi mengamankan barang bukti dari tangan Hengky Wanmang dan kelompoknya pasca kontak tembak serta beberapa senjata KKB Kodap 3 Mimika berhasil diamankan aparat penegak hukum, membuat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kali Kopi mulai kewalahan menghindari kejaran dari tim gabungan TNI-Polri Operasi Nemangkawi di wilayah Timika.
Hingga awal tahun 2021 TNI-Polri, berhasil menguasai lokasi-lokasi strategis di wilayah Papua, khususnya di Tembaga Pura. Hal ini menyebabkan pergerakan KKB di wilayah Tembaga Pura semakin terbatas bahkan menjauh dari area PT Freeport Indonesia, Timika.
Selain itu, Ivan Sambon tersangka penyuplai bahan makanan KKB Timika juga diamankan aparat gabungan TNI-Polri, pelaku yang sempat bekerja sebagai security di area PT Freeport ini diamankan saat penindakan KKB di KP Jayanti, April 2020 lalu. Ivan Sambon yang merupakan anggota KNPB ini telah lama membantu dalam mendistribusikan dan mencari bahan makanan untuk KKB di wilayah Timika, salah satunya KKB Markas Kali Kopi.
Tewasnya Hengky Wanmang sebagai pimpinan kelompok KKB Markas Kali Kopi serta usai diamankannya Ivan Sambon penyuplai bahan makanan KKB Timika, membuat KKB Markas Kali Kopi tidak mempunyai pilihan selain mulai mundur dan berusaha mendekati pemukiman warga di sekitar jalur Tembaga Pura dengan niatan untuk mencari bantuan bahan makananan.
Hal ini terpergoki oleh helikopter PT Freeport saat survei GPS di area Benangin dekat kampung Tsinga, distrik Tembaga Pura, Rabu (6/1/2021) kemarin. Merasa terpantau dan panik beberapa temabakan diarahkan ke helikopter PT Freeport Type Bell Eagle 407 Hp dengan registrasi PK-ZGM dan akhirnya terpaksa kembali mendarat di Helipad Benangin.
Kapolres Mimika AKBP Era menyampaikan pilot memutuskan kembali landing dikarenakan saat mengambil foto udara saat patroli di area benangin dekat kampung Tsinga, distrik Tembaga Pura mencium bau bahan bakar.
Selanjutnya, pilot mengecek bodi dan mendapati ada lubang kecil pada bagian bawah helikopter. Kejadian ini dilaporkan kepada pihak sekuriti PT Freeport guna dicek lebih lanjut.
Era menambahkan, heli itu terkena tembakan pada bodi sebelah kiri, tepatnya di bawah pintu penumpang sebelah kiri. Terdapat kebocoran bahan bakar pada bagian bawah heli. Heli ditembak pada saat terbang di ketinggian 1.500 kaki. Di helikopter itu, ada pilot Stuward dan dua penumpang, yakni Dave Jhon (aviation manager) dan Ardy Lotmaster.
AKBP Era mengatakan pihaknya masih menyelidiki pelaku penembakan dengan bekerja sama dengan satuan tugas TNI- Polri yang ada di Mimika. Namun diduga kuat penembakan dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kali Kopi.
“Kami tengah melakukan penyelidikan. Dugaan kami pelaku adalah KKB dari kelompok Kali Kopi. Untuk Wilayah Benangin sendiri dari hasil penyelidikan adalah merupakan jalur perlintasan KKB Kali Kopi,” imbuhnya.
Saat ini satuan tugas Operasi Nemangkawi mulai menyisir dan memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kali Kopi. (din/mad)