SURABAYA, PIJARNews.ID – Terbunuhnya staf KPU Henry Jovinski (25) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua langsung diproses oleh Kapolda setempat. Adapun kronologis kejadian itu, dijelaskan oleh Kapolda Irjen Paulus Waterpauw kepada awak media.
“Terjadi sekitar pukul 14.30 WIT. Berawal saat Kenan Mohi ditemani Henry Jovinsky pulang ke rumah”, ungkap Kapolda Paulus pada Selasa (12/8/2020) yang dilansir dari Kompas TV.
Irjen Paulus Waterpauw menjelaskan, saat itu mereka datang mengantarkan obat untuk istri Kenan Mohi bernama Karolina Pahabol (30) dengan menumpang sepeda motor. Kemudian Henry Jovinsky dan Kenan Mohi rencananya hendak kembali bekerja.
“Tapi, saat berada di tengah jalan, keduanya diadang warga yang menanyakan asal korban dan minta keluarkan KTP”, ungkap Irjen Paulus.
Lanjut Irjen Paulus, saat korban hendak mengeluarkan KTP, dia malah ditikam dari belakang. Tak lama kemudian, datang seorang warga yang ikut menyerang korban.
Belum diketahui pasti motif penyerangan staf KPU Yahukimo tersebut. Meskipun demikian, dari keterangan Mohi terungkap para pelaku langsung kabur ke arah hutan.
Lebih lanjut, Paulus memastikan bahwa Kenan yang tewas dibunuh orang tak dikenal itu tidak sedang bertugas melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pemilihan serentak 2020.
“Memang korban Henry adalah ASN yang bertugas di KPU Yahukimo, namun saat insiden yang menewaskan dirinya, yang bersangkutan tidak sedang menjalankan tugas apalagi melakukan coklit terkait tahapan pilkada”, ujar Irjen Paulus, yang dilansir dari CNN.
Korban selanjutnya diterbangkan ke Jawa Tengah untuk dimakamkan di Kabupaten Banyumas Provinsi Jateng.
Reporter: Arifin Editor: Ahmad