DARING, PIJARNews.ID – Ketua Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, kemarin Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah memanggil seluruh Kepala Daerah.
Airlangga juga memprediksi, pemberian vaksin bisa dimulai pada minggu depan. Dengan prioritas pertama adalah para tenaga kesehatan. Mereka adalah garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
“Saat ini BPOM sudah mendapatkan data terkait kandungan dari vaksin covid. Semoga bisa segera dikeluarkan izinnya. Serta MUI juga secepatnya mengeluarkan Fatwa Halal vaksin covid,” ujarnya dalam konferensi pers via zoom, Kamis (7/11/2020) sore.
Pemerintah, kata Airlangga, mendatangkan Vaksin Sinovac sebanyak 3 juta dan jumlah bahan bakunya 15 juta. Pemerintah juga nantinya akan mengusulkan jumlah vaksin tersebut menjadi 120 juta. Di kwartal berikut akan dikeluarkan vaksin jenis lainnya yang disiapkan untuk 10 – 20 persen dari jumlah penduduk
“Kami sudah menyiapkan akses dan melakukan perencanaan terhadap 180 juta penduduk Indonesia yang mana bapak Presiden telah mengarahkan, sekitar 420 juta dos, ditargetkan dan diselesaikan satu tahun,” terangnya.
Selain Vaksin Sinovac, pemerintah sudah memesan Vaksin Novavac 50 juta, Vaksin Astra 50 juta, dan Vaksin Covax Gavi 54 juta.
Skenario distribusi yang sudah disiapkan 1,2 jt vaksin didistribusikan 34 Provinsi. Kapasitasnya bisa menyasar 1 setengah juta penduduk. Kemudian juga 30 ribu vaksinator dari 8896 fasilitas. Vaksin-vaksin itu ditaruh di suatu tempat dengan suhu yang stabil.
“Pastinya tahapan pertama akan evaluasi sebelum ke tahapan berikutnya. Secara singkat, distribusi tersebut merupakan tanggung jawab Dinkes Provinsi dan Kemenkes, agar bisa didorong ke fasilitas lainnya,” jelasnya.
“Tentu kami melihat vaksinator yang dilatih selama ini sudah di dalam fasilitas. Bukan dipindahkan ke penjuru Wilayah. Jadi mereka sudah biasa imunisasi, yang dikirim vaksinnya dan mereka sudah punya kapasitas untuk menyuntik,” sambungnya.
Presiden Joko Widodo mengarahkan, penanganan covid dan pemulihan ekonomi harus seimbang. Meski memakan waktu, Airlangga menyatakan, untuk membentuk herd immunity, 70 persen penduduk sudah divaksin. Ada kategori yang tidak bisa divaksin. Yakni anak anak dibawah 18 tahun, komorbid, dan pernah terkena Covid-19.
“Karena membutuhkan waktu, Tasting Treating Tracing (3T) penting untuk menekan tingkat kematian dan meningkatkan angka kesembuhan. Kami meminta rumah sakit meningkatkan kapasitas 30 persen karena masih rendah,” pesannya.
Terkait kondisi ekonomi, Airlangga melihat situasi perekonomian mengalami tren positif. Indikatornya adalah sektor perdagangan sampai Bulan November sekitar 17,5 miliar US Dollar, Cadangan devisa 133 miliar.
Di sektor perbankan 15 persen perusahaan melakukan restrukturisasi kredit. Kemudian 190 triliun usaha rakyat juga melakukan hal yang serupa demi meningkatkan gairah kegiatan UMKM.
“Komoditas menunjang pendapatan negara seperti harga minyak masih rendah, harga sawit mengalami kenaikan, harga nikel, emas, dan batu bara juga menguat. Serta IHSG diatas 6000. Nilai tukar rupiah kembali menguat,” paparnya. (ram/mad)