NGANJUK, PIJARNEWS.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk berkomitmen untuk mengeliminasi tuberculosis (TBC) pada tahun 2030. Hal tersebut dikatakan oleh I Ketut Wujayadi, S. ST atau yang akrab disapa Ikrom, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk pada saat pertemuan koordinasi penanggulangan TBC di Kabupaten Nganjuk di ruang rapat Dr. Soetomo Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, Jalan Dr. Soetomo No. 77, Kamis (6/4/2023) kemarin.
Sebagaimana yang diketahui, pada 2023 untuk periode Januari sampai dengan 20 Maret 2023, Dinas Kesehatan sudah mencatat 303 kasus. Untuk menyikapi penemuan kasus tersebut, diperlukan strategi dalam mendukung eliminasi TBC yang dicanangkan pada tahun 2030. Adapun strategi yang sudah dilaksanakan adalah diantaranya dengan menggandeng Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa).
Yabhysa merupakan satu-satunya organisasi masyarakat sipil yang sangat konsen terhadap penanggulangan TBC di Kabupaten Nganjuk. Untuk itu Dinas Kesehatan sangat mengapresiasi keberadaan Yabhysa ini dan berharap peran-peran strategis ini juga diambil oleh organisasi masyarakat lain.
“Saya ucapkan terma kasih untuk Yabhysa yang selama ini sudah bermitra dengan Dinas Kesehatan, khususnya dalam penangulangan TBC Paru,” kata Ikrom.
Ikrom melihat kontribusi dari Yabhysa ini sangat berpengaruh dalam menangani masalah TBC tersebut. “Saya melihat bahwa kontribusi Yabhysa dalam hal menemukan kasus maupun pendampingan-pendampingan terhadap pasien yang ada sangat luar biasa, terutama dengan kader-kader yang dimiliki yang tersebar di hampir 20 kecamatan di Kabupaten Nganjuk,” ujarnya.
Terakhir, Ikrom berharap, Yabhysa dan seluruh kader-kader yang dimiliki makin giat bekerja dengan giat dan ikhlas, agar mampu meningkatkan penemuan dan membantu meningkatkan kesembuhan.
Disisi lain, Emil Subhan Ketua Yabhysa menyampaikan, bahwa penanggulangan TBC harus dilakukan secara kolektif oleh seluruh steakholder terkait.
“Dari awal pendirian Yayasan ini (Yabhisa), memang sudah di declare untuk peduli isu TBC. Untuk itu tidak salah jika Dinas Kesehatan menggandeng kami untuk usaha-usaha penanggulangan TB di Kabupaten Nganjuk,” terang Emil.
Emil juga mengingatkan, bahwa untuk mengatasi TBC tidak bisa jika harus ditangani oleh Yabhysa saja. “Tetapi perlu diingat bahwa penanggulangan TBC ini tidak bisa dikerjakan Dinas Kesehatan dan Yabhysa saja. Butuh kerjasama semua pihak. Seluruh OPD juga harus dayung bersambut untuk menyelesaikan ini. Dan kami juga mengajak kepada organisasi masyarakat sipil lain untuk Bersama-sama kami,” jelasnya.
Kegiatan koordinasi tersebut diakhiri dengan penandatanganan komitmen percepatan eliminasi TBC yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, Yabhysa, Pewakilan Puskesmas dan Kader-kader Yabhysa. Sebagai wujud usaha bersama dalam mengatasi dan menanggulangi TBC yang ada di Kabupaten Nganjuk. (Redaksi)