GRESIK, PIJARNEWS.ID – Pelaksanaan PPKM Mikro berbasis desa di Kabupaten Gresik dinilai berhasil. Dari 365 desa, setidaknya ada 267 desa telah memasuki zona hijau. Ini terungkap saat Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto kunjungan ke Sukorejo, Kebomas, Jum’at (19/2/2021).
Suharyanto meminta desa yang masuk zona hijau terus dipertahankan. “Tidak boleh abai protokol kesehatan dan tidak menganggap anteng,” katanya.
Ia mengatakan, daerah zona hijau harus tetap disiplin dan patuh protokol kesehatan. Para pendatang yang baru masuk desa harus dilakukan pengecekan maupun identitas.
“Saya merasa senang dan bangga, pelaksanaan PPKM Mikro berjalan dengan baik, asal tetap dipertahankan jangan sampai ada lagi yang positif,” ujarnya.
Ditambahkan, selama PPKM mikro pada hari ke-10 ini mampu menekan angka persebaran COVID-19. Dibandingkan sebelum PPKM hampir 1.000 sebaran setiap hari. Saat ini, penyebaran dapat ditekan separuhnya, sekitar 600 orang perhari.
Kini, zona merah di Jawa Timur hanya Kabupaten Jombang saja. Kabupaten Gresik masuk dalam zona oranye meskipun di wilayah Rukun Tetangga (RT) masuk dalam kategori zona hijau dan kuning. “Sebaran COVID-19 di Gresik menurun menjadi 15 sampai 20 kasus perhari. Menjadi catatan, jangan terus berpuas diri,” imbuhnya.
Dandim 0817 Gresik, Letkol Inf Taufik Ismail mengatakan dari 356 desa atau kelurahan di Gresik sudah siap menerapkan PPKM Mikro. Mulai di wilayah Gresik daratan maupun di Kepulauan Bawean. “Mencontoh dari yang diterapkan di posko Desa Sukorejo ini,” imbuhnya.
Sementara Plh Bupati Gresik, Abimanyu Ponco Atmojo menerangkan bahwa jumlah kasus Covid-19 di Gresik sebanyak 5.042. Yang sedang menjalani isolasi sebanyak146 pasien dan angka kesembuhan sebesar 4.558. Jumlah pasien covid-19 yang meninggal sebanyak 338.
“Penurunan dari PPKM Mikro sebanyak 65 persen sampai minggu kedua ini. Dari 89 desa ada 134 rumah tangga masuk zona kuning, 267 desa zona hijau termasuk desa Sukorejo,” tandasnya. (fzi/mad)