Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 29 Jan 2021 02:08 WIB ·

Tiba di Majene, RS Terapung Ksatria Airlangga Langsung Beri Layanan Kesehatan


					ILUTRASI. RS Terapung Ksatria Airlangga yang kini telah tiba di Majene, Sulbar. (Foto/Guslan Gumilang) Perbesar

ILUTRASI. RS Terapung Ksatria Airlangga yang kini telah tiba di Majene, Sulbar. (Foto/Guslan Gumilang)

MAJENE, PIJARNEWS.ID – Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga kini telah tiba dan bersandar di Majene , Sulawesi Barat dan langsung merawat puluhan pasien serta menjalankan operasi korban gempa bumi.

dr. Agus Harianto selaku Direktur Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga mengatakan bahwa rute arah kapal diubah ke Majene karena sesuai laporan pelayanan di Mamuju sudah cukup lengkap. Fasilitas-fasilitas kesehatan di sana pun mulai berfungsi.

“Rumah sakit regional sudah berfungsi melayani tindakan operasi. Rumah sakit yang lain juga sudah berfungsi. Termasuk dari KRI Soeharso juga sudah melakukan pelayanan,” katanya, Kamis (28/1/2021).

Majene, lanjutnya, merupakan pusat episentrum gempa Sulawesi Barat. Di sana, pelayanan medis masih sangat minim. Kehadiran RS Terapung Ksatria Airlangga di sini memberikan angin segar bagi para korban untuk segera dirawat. “Kami ingin mendekatkan diri kepada korban yang dekat dengan epicentrum gempa,” jelasnya.

Agus menambahkan, pelayanan medis semacam rumah sakit yang dekat di Majene memang tidak ada. Lokasi rumah sakit Majene dari pusat gempa cukup jauh. Dibutuhkan waktu 50 menit dari RS Terapung Ksatria Airlangga ke Rumah Sakit Majene. Lalu dari Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga ke Malunda, dibutuhkan waktu 50 menit pula.

“Posisi kami berada di tengah-tengah Kecamatan Malunda dan Rumah Sakit Majene,” terangnya.

Hingga kini RS Terapung Ksatria Airlangga lebih banyak menangani masyarakat dengan kasus trauma yang belum terlayani.

Bukan hanya pelayanan medis di kapal, relawan RS Terapung Ksatria Airlangga juga melakukan kegiatan ekstrahospital (di luar penanganan medis). Di antaranya, mendirikan dapur pengungsi yang bisa menghasilkan 600–700 nasi bungkus dan menyediakan air bersih, termasuk mengunjungi dan menghibur masyarakat dalam rangka trauma healing.

RS Terapung Ksatria Airlangga merupakan kapal pinisi 114 GT (Gross Tonnage) dengan peralatan medis dan obat-obatan. Sebagaimana rumah sakit, di dalam kapal juga terdapat ruang operasi dan layanan medis lainnya.

Terhitung sejak Senin (25/1/2021) RS Terapung Ksatria Airlangga memberikan pelayanan kepada 35 pasien dan melakukan 7 tindakan operasi dengan dibantu oleh dokter ortopedi dan dokter bedah umum. “Kami masih akan meng-update terkait jumlah penanganan pasien,” pungkas Agus. (fzi/mad)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

BPOM dan Kemenkes Luncurkan Program Desa Pangan Aman dan Program Pemberian Makanan Tambahan

15 Oktober 2024 - 19:42 WIB

Ditjen Bina Pemdes Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama Dengan BPJS Ketenagakerjaan

15 Oktober 2024 - 19:34 WIB

KPU Kota Blitar Terima Surat Suara Pilkada 2024 Sebanyak 63 Boks

13 Oktober 2024 - 20:09 WIB

TNI, Polri dan BPBD Pamekasan, Salurkan Air Bersih Ke Desa Terdampak Kekeringan

13 Oktober 2024 - 20:05 WIB

175 Desa Dengan Tingkat Stunting Tinggi Jadi Sasaran Program Rumah Pangan B2SA

12 Oktober 2024 - 18:36 WIB

Pemkab Cilacap Raih Penghargaan Dari BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Tengah

11 Oktober 2024 - 15:42 WIB

Trending di News