Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 17 Mar 2021 15:41 WIB ·

Wacana Impor 1 Juta Ton Beras, LPPNU Ponorogo: Kami Menolak


					Memasuki masa panen, harga gabah justru anjlok. (Sony/PIJARNEWS.ID) Perbesar

Memasuki masa panen, harga gabah justru anjlok. (Sony/PIJARNEWS.ID)

PONOROGO, PIJARNEWS.ID – Rencana pemerintah untuk mengimpor beras sebanyak 1 juta ton mendapat penolakan keras oleh Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Ponorogo. Terlebih pada akhir bulan Maret ini, petani di Ponorogo akan memasuki panen raya, ditambah dengan adanya isu impor beras, harga gabah (padi setelah dipanen, red) diprediksi akan semakin anjlok.

Pilgub Jatim 2024

“Kami menolak wacana tersebut, kalau memang Pemerintah berpihak kepada petani, ya harusnya tidak akan impor beras saat panen raya seperti ini,” kata PC LPPNU Ponorogo, Ahmad, Rabu (17/3/2021)

Ahmad melanjutkan bahwa ini merupakan masalah bersama, oleh karena itu PC LPPNU menyambangi beberapa petani untuk menyerap aspirasi mereka. Sesuai arahan PPW (Pengurus Wilayah) LPPNU Jawa Timur.

“Harga pupuk non subsidi itu mahal, giliran petani mau panen, harganya murah ditambah impor beras. Rekosonya (susah payah, red) petani apa tidak dipikirkan pemerintah,” imbuh Ahmad.

Sementara itu, Endra Dwiono salah satu petani yang ada di Kecamatan Sukorejo mengaku bingung akan menjual gabah-nya kemana, sebab saat ini dirinya masih memiliki 6 sak gabah hasil panen sebelumnya. Para tengkulak enggan membeli hasil panennya, mereka beralasan stok di gudangnya masih sangat banyak.

“Tengkulak khawatir kalau membeli dengan harga sekarang, nanti kalau gudang kembali buka tukar harganya semakin turun. Karena Pemerintah berencana impor beras,” kata Endra.

Endra berharap semoga rencana impor beras tidak benar-benar terjadi, selain itu harga gabah bisa kembali normal dan para petani tidak harus selalu menjadi yang dikorbankan.

“Semoga saja tidak jadi impor beras, mesakne (kasian, red) petani kalo harga gabahnya anjlok” tutup Endra. (son/mad)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, susun buku MIPA Bilingual terintegrasi ISMUBA

14 September 2024 - 22:43 WIB

Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. Resmikan Gedung PAUD TK ‘Aisyiyah Ranting Bango, Kecamatan Solokuro

26 Agustus 2024 - 10:20 WIB

IMM Gresik Lakukan Demonstrasi Di Alun-alun Kota Gresik

24 Agustus 2024 - 06:27 WIB

Penandatanganan MoU tentang Layanan Jasa Keuangan antara Bank Jatim dengan PW Muhammadiyah Jatim

6 Juli 2024 - 15:08 WIB

Sekum Muhammadiyah di UMM: AUM Makmurkan Negara

2 Juli 2024 - 05:52 WIB

MPM PP Muhammadiyah Komitmen Berdayakan Buruh Migran

29 Juni 2024 - 16:22 WIB

Trending di Ormas