Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 30 Jan 2021 08:04 WIB ·

Dampak Bencana di Bumi Pertiwi, ACT Layarkan Kapal Kemanusiaan


					Kondisi Kapal Kemanusiaan di Terminal Berlian, Pelabuhan Tanjung Perak, Kota Surabaya, Sabtu siang (30/1/2021)
 yang membawa bantuan sebanyak 1.000 ton kepada korban bencana banjir dan tanah longsor di Kalimantan Selatan. (Rama/PIJARNEWS.ID) Perbesar

Kondisi Kapal Kemanusiaan di Terminal Berlian, Pelabuhan Tanjung Perak, Kota Surabaya, Sabtu siang (30/1/2021) yang membawa bantuan sebanyak 1.000 ton kepada korban bencana banjir dan tanah longsor di Kalimantan Selatan. (Rama/PIJARNEWS.ID)

SURABAYA, PIJARNEWS.ID – Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberangkatkan kapal kemanusiaan dari Terminal Berlian, Pelabuhan Tanjung Perak, Kota Surabaya, Sabtu siang (30/1/2021).

Pilgub Jatim 2024

Kapal itu mengangkut bantuan pangan dan logistik sebanyak 1000 ton, yang ditujukan kepada korban banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kalimantan Selatan. Tidak hanya membawa bantuan saja, kapal tersebut merupakan simbol solidaritas Bangsa Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum, jajaran Kodam V Brawijaya, Marzuki Ali, Ketua Umum YP3I, serta pihak pihak terkait lainnya.

Ahyudin, Ketua Dewan Pembina ACT Pusat, mengatakan, penanganan bencana alam membutuhkan beberapa fase. Yakni, fas emergency sampai fase rekonstruksi. Pada fase emergency, pemerintah melalui bnpb menentukan kondisi di sekitar lokasi bencana, biasanya satu atau dua bulan.

“Bantuan yang kami berikan bersifat dominan pangan dan medis. Bencana ini sudah terjadi hampir 3 minggu. Saya berharap, bisa diterima baik yang di dalam lokasi maupun di luar lokasi yang terdampak,” ujarnya.

Ahyudin juga menyatakan, Rabu depan pihaknya mulai program recovery. Dengan cara menyiapkan hunian yang bisa menjamin kehidupan para pengungsi supaya lebih sehat dan kuat. Jika di tenda terus, bisa terjangkit banyak penyakit.

“Kami membangun rumah sederhana atau shelter. Tujuannya menampung korban sampai pemerintah merealisasikan bantuannya,” ungkapnya.

Kemudian, kata Ahyudi,akan dilanjutkan kegiatan rehabilitasi ekonomi. Menurutnya, aktivitas tersebut sudah dimulai 2 hari yang lalu. Para pedagang kecil perlahan lahan bangkit.

“Kami sudah kenal lama bu Khofifah sejak menjabat sebagai menteri sosial. Beliau selalu mensupport atau mendukung kegiatan kegiatan sosial maupun kemanusiaan,” tuntas Ahyudin. (din/mad)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Beti Dewi, Tingkatkan Perekonomian Desa Wisata

13 September 2024 - 23:11 WIB

Satu Dekade Dana Desa, Apakah Kesejahteraan Masyarakat Desa Meningkat?

12 September 2024 - 06:22 WIB

Pemkab Serang Luncurkan 100 Perpustakaan Desa Digital

12 September 2024 - 06:16 WIB

Program Pemutihan Pajak 2024 di Jawa Timur Dimanfaatkan oleh 536.740 Objek Pajak

9 September 2024 - 21:01 WIB

Bupati Banyuwangi Kembali Jalankan Program Bunga Desa

9 September 2024 - 20:51 WIB

Pemkot Mojokerto Raih 15 kali penghargaan Wahana Tata Nugraha

7 September 2024 - 23:20 WIB

Trending di News