MALANG, PIJARNEWS.ID – Pelantikan Wakil Dekan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) digelar pada Jumat (22/10) lalu, para wakil dekan baru itu dilantik secara langsung oleh Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd. Agenda yang berlokasi di Aula BAU ini, dilangsungkan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Turut hadir Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM, Drs. Wakidi yang juga memberikan pesan kepada para wakil dekan yang dilantik.
Fauzan mengawali agenda dengan menuturkan bahwa acara ini merupakan ritual dan regenerasi dari sebuah organisasi, begitupun dengan apa yang Kampus Putih lakukan. Ia berterima kasih kepada para wakil dekan periode sebelumnya yang sudah mengabdi dan berjuang dengan segenap tenaga dan pikiran, untuk memajukan fakultas masing-masing. “Mudah-mudahan Allah membalas segalanya dengan kebaikan yang melimpah bagi kita dan juga segenap keluarga,” harapnya.
Lebih lanjut Fauzan mengatakan, bahwa pelantikan ini berada pada momen yang sangat strategis. Hal itu tidak lepas dari situasi institusi pendidikan tinggi Indonesia yang dituntut untuk membuat suatu perubahan. Bukan hanya perubahan biasa, namun perubahan drastis yang seirama dengan tuntutan masyarakat. Maka dari itu, Fauzan menegaskan bahwa perubahan mindset dalam memimpin perguruan tinggi harus segera digalakkan. Begitupun dengan cara memimpin di tingkat fakultas serta program studi. “Bukan berarti periode sebelumnya tidak bagus. Namun perjuangan yang kemarin bisa dijadikan bahan evaluasi secara komprehensif sehingga bisa menapaki visi Indonesia baru,” ujarnya.
Fauzan juga sempat menyinggung mengenai program Pasti yang senantiasa digaungkan. Salah satunya yakni, memastikan bahwa para lulusan Kampus Putih bisa menjadi pribadi yang mandiri. Diantaranya usaha yang dilakukan adalah dengan mendirikan berbagai Centre of Excellence (CoE) di setiap prodi. Harapannya, para mahasiswa bisa memiliki kompetensi yang baik, tidak hanya kompetensi akademik saja, tapi juga kompetensi berbasis potensi.
Sementara itu, Wakidi menyampaikan tiga pesan yang ia ambil dari perkataan Rasulullah. Ia mengatakan, bahwa kepemimpinan adalah amanah yang mengakibatkan kerugian di hari kiamat. Kecuali bagi mereka yang mengambilnya dengan cara yang baik dan memenuhi kewajibannya dengan baik pula.
Wakidi juga mengingatkan para wakil dekan baru akan waktu kemunduran tiba, yakni ketika amanat disia-siakan karena urusan terkait diberikan kepada mereka yang bukan ahlinya. “Terakhir, saya juga ingin mengingatkan bahwa sebaik-baik pemimpin adalah mereka yang kamu cintai dan mereka yang mencintaimu. Begitupun sebaliknya, seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka yang membencimu,” pungkasnya. (Hen)