Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 20 Feb 2021 08:25 WIB ·

Ketua DPD RI: 2021 Pemerintah Targetkan 325.000 Hektar Tanaman Kedelai


					La Nyalla Mahmud Mattalitti (sisi kiri), saat bertemu sejumlah tokoh di Jember. (Andi/PIJARNEWS.ID) Perbesar

La Nyalla Mahmud Mattalitti (sisi kiri), saat bertemu sejumlah tokoh di Jember. (Andi/PIJARNEWS.ID)

JEMBER, PIJARNEWS.ID – Tangani permasalahan stok kedelai dalam negeri, pemerintah targetkan 325.000 hektar tanaman kedelai sampai pada pertengahan tahun 2021. Hal ini, disampaikan DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti saat berkunjung ke Jember, pada Jum’at (19/2/2021) kamarin.

Pilgub Jatim 2024

Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu, mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan kedelai dalam negeri, dengan program penanaman varietas kedelai unggul produksi lokal hasil pengembangan dari Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi).

Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan enam varietas kedelai unggul.

Lanyalla menyebut, dalam sepekan terakhir, harga kedelai impor mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikannya berkisar Rp2.500-Rp3.000/kilogram.

“Padahal kedelai impor selalu menjadi pilihan dibanding kedelai lokal yang sering dikeluhkan kurang bersih,” katanya.

Lanyalla mengatakan, data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mencatat setiap tahun terjadi defisit komoditas kedelai.

“Dari data yang ada, kita bisa ketahui jika pada tahun 2020 kebutuhan kedelai di Jawa Timur mencapai 447.912 ton. Sedangkan produksi lokal hanya mampu menyuplai 57.235 ton. Ada defisit yang harus ditutupi,” ungkapnya.

sehingga, pihaknya berharap pemerintah bisa mempercepat proses penanaman varietas kedelai unggul, produksi lokal, hasil pengembangan Balitkabi.

Dimana di beberapa wilayah Jawa timur dijadikan pilot project penanaman kedelai dalam negeri tersebut. Namun Lanyalla tak menyebut, daerah mana saja yang dijadikan pilot project. “Dari varietas ini, kita akan akan mendapatkan kedelai lokal berukuran besar dengan kualitas baik,” sambungnya.

Menurutnya, komoditas varietas kedelai unggul ini juga akan menegaskan posisi Jawa Timur sebagai salah satu wilayah penghasil kedelai terbesar di Indonesia. “Dengan varietas unggul, Jawa Timur akan bisa menghasilkan produksi kedelai yang tinggi dan dapat menutupi defisit kedelai,” ucapnya.

Diungkapkan Lanyalla, Indonesia sebenarnya pernah mencatat masa swasembada kedelai. Tepatnya pada tahun 1992. Saat itu, luas panen kedelai di seluruh Indonesia mencapai 1,889 juta hektar sehingga produksi melimpah.

“Sekarang diperlukan luasan total lahan yang lebih dari itu, jika ingin mencapai swasembada. Tetapi tentu harus disiapkan bibit dan saprodi yang baik, sehingga biaya produksi tidak lebih mahal dari impor,” pungkasnya. (as/mad)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Komisi II DPR RI: Kepala Desa Tidak Boleh Berpolitik

24 September 2024 - 23:39 WIB

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengelolaan Dana Desa Yang Bijak

24 September 2024 - 23:33 WIB

Pemkab Gresik Selenggarakan Apel Kebangsaan Kemandirian Desa

23 September 2024 - 21:06 WIB

Bawaslu Kabupaten Bantul Sosialisasikan hal-hal yang dilarang selama masa kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2024

15 September 2024 - 18:34 WIB

Pemkab Kediri Naikkan Tunjangan Ketua RT dan RW

8 September 2024 - 17:23 WIB

Bawaslu DIY Perketat Pengawasan Netralitas Kepala Daerah

31 Agustus 2024 - 12:20 WIB

Trending di Politik Pemerintahan