PAMEKASAN, PIJARNEWS.ID – Sejumlah massa aksi dari Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart) kembali melakukan gantung “pakaian dalam” di depan kantor Bupati Pamekasan, Rabu (24/2/2021).
Aksi tersebut untuk menuntut Sekda Pamekasan Totok Hartono dan Tarsun selaku Ketua dan Sekertaris Tim Koordinasi (Tikor) terkait Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) agar lengser dari jabatannya.
Alpart melakukan hal tersebut, sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemkab, terlebih Sekda dan Kadinsos Pamekasan, atas tidak tegasnya dalam menyikapi persoalan BPNT yang amburadul dan terkesan dibiarkan.
Ironisnya, dalam aksi ini, smua pihak yang diminta untuk menemui massa aksi, tidak satupun ada yang keluar dan menemui.
Menurut Korlap aksi Basri, hadiah pakaian dalam wanita ini merupakan simbol kekecewaan, serta gambaran mental pejabat Pemerintah Pamekasan, yang dalam hal ini, Sekda serta Kadinsos selaku Katikor dan Sekertars Tikor BPNT Kabupaten pamekasan.
“Sebaiknya Tikor BPNT Pamekasan segera mundur dari jabatannya, karena sampai detik ini, semua agen yang bermasalah belum diblokir dan surat edaran yang sudah kita sepakati, serta diperkuat dengan surat rekomendasi DPRD Nomor 460/617/432.100/2020 tentang standarisasi beras BPNT tidak dilakasanakan. Apa itu namanya, kalau bukan kurang ajar dan tidak becus?,” teriaknya.
Basri menambahkan, pihaknya dari awal sudah mendiskusikan segala persoalan BPNT ini, hingga melahirkan sebuah kesepakatan dengan Tikor, hingga pihaknya sangat kecewa dan menaruh curiga ada ‘main mata’ antara pihak Tikor Kabupaten dengan pihak tertentu yang diuntungkan dalam program BPNT ini.
“Kalau tidak ada ‘main mata’ tidak mungkin kasus ini mengendap dan mereka bersikap kurang ajar begini, hingga berani melabrak aturan yang ada,” jelas Basri.
Sementara itu, Ketua Tikor BPNT Kabupaten Pamekasan Totok Hartono belum memberikan keterangan. (yan/mad)