SURABAYA, PIJARNEWS.ID – Suasana latihan senam di Gedung Senam Nusantara Citra Raya, Jalan Kalijaran, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, Selasa pagi (9/3/2021), ramai dan antusias. Sebagian besar ratusan atlet senam yang sedang berlatih masih berusia anak-anak.
Dengan dipimpin langsung oleh sejumlah pelatih, mereka melakukan gerakan lompat senam di palang bertingkat dengan lincah. Tampak 4 atlet senam perempuan berlatih senam aerobik dengan gemulai. Sambil mendengarkan arahan dari Fransiska Januarumi, mereka berlatih gerakan berputar berlawanan jarum jam.
Di pojok area, terdapat dua pelatih laki laki yang sedang memberikan arahan kepada 3 atlet senam untuk melenturkan tubuh mereka. Uniknya, 3 atlet itu melenturkan tubuh mereka dengan melakukan gerakan kayang selama berulang-ulang.
Beberapa atlet senam lainnya melakukan gerakan salto dengan energik sambil berpegangan pada meja lompat. Gerakan tersebut mereka lakukan secara terus menerus. Tentunya gerakan salto mereka bervariasi.
Tak jauh dari lokasi meja lompat, 2 atlet laki laki sedang berlatih keseimbangan dengan berjalan diatas balok keseimbangan. Mereka melakukannya secara bergantian dan berjalan secara mondar-mandir.
“Suka duka jadi pelatih senam adalah capek karena sering mengangkat anak anak pada saat gerakan tertentu. Selain itu mereka masih berusia anak kecil. Jadi tingkah mereka banyak yang lucu saat berlatih. Meskipun mereka mudah bawa perasaan saat latihan. Kadang-kadang mereka nawar program latihan. Kami sebagai pelatih harus pandai merayu agar mereka happy saat berlatih,” ujar Fransiska Januarumi usai melatih calon atlet senam.
Fransiska juga mengeluh kurangnya fasilitas yang dimiliki oleh Gedung Senam Nusantara Citra Raya. Salah satunya adalah kipas angin atau pendingin ruangan.
“Disini panas sekali. Anak anak tidak boleh berhenti minum. Jadi saya suruh mereka minum usai latihan karena hawanya panas. Takutnya dehidrasi. Walaupun alat senam sudah standard nasional. Hanya saja kadang-kadang, kalau alat sudah lama. Proses pergantiannya juga butuh waktu. Alat-alatnya juga mahal. Contohnya floor exercise harganya bisa mencapai Rp700 juta dengan panjang 12×12,” keluhnya.
Fransiska menambahkan, ada beberapa kategori senam yang diajarkan oleh ratusan murid tersebut. Fransiska juga menjelaskan, olahraga senam memiliki perbedaan yang menonjol jika dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya.
“Kalau disini ada artistik putra, artistik putri, ritmik putri, aerobik putra dan aerobik putri. Latihannya jam 2 siang sampai jam 7 malam. Rata usia mereka mulai 4 tahun,” imbuhnya.
Menurut Fransiska, puncak kejayaan seorang atlet senam putri pada 16 tahun. Sedangkan untuk seorang atlet senam putra, lanjut Fransiska, adalah antara 17 tahun sampai 18 tahun.
“Cabang olahraga senam banyak sekali faktor gerakan kelenturan. Kalau tidak dimulai sejak dini, struktur tubuh dan tulang mereka akan kaku. Karena pada saat masih berusia anak kecil tulangnya masih lunak. Sehingga melatih kelenturannya mudah,” terang ibu empat anak tersebut.
“Cabor senam memiliki gerakan multilateral. Jadi diajarkan banyak hal. Mulai kelenturan, keseimbangan, kekuatan, konsentrasi . Sehingga bersifat kompleks dan menyeluruh,” tandasnya.